SERAYUNEWS– Kontroversi sesi pengecekan tubuh atau body checking di ajang Miss Universe Indonesia 2023 berbuntut panjang. Salah satu finalis telah resmi membuat laporan ke polisi, karena dalam proses di ajang tersebut diduga ada sesi foto tanpa busana.
Pengacara para korban dugaan pelecehan seksual di ajang Miss Universe Indonesia 2023, Mellisa Anggraini juga mengungkapkan telah melakukan pertemuan dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
“Kami juga sudah membawa para korban ini bertemu dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak dan sudah diberikan support oleh Ibu Bintang, Ibu Menteri,” ujar Mellisa kepada wartawan dikutip serayunews.com, dari laman milik Polda Metro Jaya, Sabtu (12/8/2023).
Dijelaskan Mellisa, dalam pertemuan tersebut Menteri PPA menyebut apa yang dilakukan para korban untuk mengungkap kasus itu sebagai hal yang luar biasa. “Hal yang patut diapresiasi karena ini akan memutus mata rantai jangan lagi ada korban-korban seperti mereka di masa yang akan datang,” ujarnya.
Dia menambahkan, Menteri PPA juga mendukungnya dalam membela para korban dugaan pelecehan dalam ajang tersebut dan siap memberikan bantuan. “Beliau mensupport saya. Nanti beliau akan memfasilitasi terkait ahli-ahli pidana jika dibutuhkan,” jelas Mellisa.
Menurut dia, sebelumnya pihaknya telah membuat laporan ke Polda Metro Jaya pada Senin (7/8/2023). Adapun dalam laporan tersebut sudah diterima dengan nomor LP/B/4598/VII/2023 SPKT POLDA METRO JAYA tertanggal 7 Agustus 2023 dengan terlapor yakni pihak dari PT Capella Swastika Karya.
Mereka membuat laporan polisi dengan penyertaan Pasal 4, 5 dan Pasal 6 Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS), serta Pasal 14 dan Pasal 15 UU TPKS. “Kami akhirnya melaporkan perbuatan dugaan adanya pelecehan yang dilakukan terhadap klien kami,” ucapnya.
Pihaknya bersyukur, laporan sudah diterima di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) terkait dengan adanya dugaan tindak pidana tindak kekerasan seksual. Menurut Mellisa, dalam laporan tersebut pihaknya turut menyertakan sejumlah barang bukti yang dibawa.
“Terkait bukti-bukti tentu ada dokumen surat ya, kemudian ada foto dan video. Kami juga cukup terkaget-kaget ya ketika melihat foto foto yang diambil oleh mereka, dan terlebih lagi setelah dilakukan body checking diambil gambar dan ada laki-laki,” tukasnya.