
SERAYUNEWS- Menghadapi tingginya potensi bencana alam selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Komandan Kodim (Dandim) 0707/Wonosobo, Letkol Inf Yoyok Suyitno memerintahkan seluruh jajaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons cepat di wilayah rawan bencana.
Instruksi tersebut karena Wonosobo merupakan daerah rawan bencana, baik tanah longsor, banjir maupun angin puting beliung.
Ini juga menyusul terjadinya tanah longsor di jalur utama Wonosobo-Dieng, tepatnya di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, pada Kamis (25/12/2025).
Dandim 0707/Wonosobo, Letkol Inf Yoyok Suyitno, menegaskan bahwa kesiapsiagaan aparat di wilayah harus terus ditingkatkan, mengingat karakteristik geografis Wonosobo yang berbukit dan rawan bencana, terutama saat musim hujan.
“Dengan kondisi cuaca seperti sekarang, kewaspadaan harus ditingkatkan. Seluruh jajaran di wilayah diminta selalu siaga dan cepat tanggap apabila terjadi bencana alam,” tegas Dandim dalam keterangannya Jumat (26/12/2025).
Menindaklanjuti arahan Dandim, Koramil 05/Kejajar Kodim 0707/Wonosobo langsung turun ke lokasi begitu menerima laporan kejadian.
Penanganan dilakukan bersama BPBD Kabupaten Wonosobo, Polsek jajaran Polres Wonosobo, Relawan Penanggulangan Bencana (RPB), relawan lokal, serta masyarakat setempat.
Longsor terjadi sekitar pukul 15.40 WIB di ruas Jalan Raya Wonosobo–Dieng, tepatnya di kawasan FS Tieng.
Material tanah dari tebing runtuh dan menutup sebagian badan jalan, sehingga sempat mengganggu kelancaran arus lalu lintas menuju kawasan wisata Dieng.
Hasil analisis di lapangan menunjukkan bahwa hujan deras dengan durasi cukup lama menjadi penyebab utama terjadinya longsor.
Hujan tercatat turun sejak pukul 14.00 WIB hingga 16.40 WIB, sehingga membuat kondisi tanah menjadi labil.
Selain faktor cuaca, kondisi tebing yang terlalu curam, tidak memiliki penyangga, serta minimnya saluran drainase turut meningkatkan risiko longsoran di lokasi tersebut.
Dalam penanganan di lapangan, petugas mengamankan arus lalu lintas sekaligus melakukan pembersihan material tanah yang menutup badan jalan. Berkat kerja sama dan kesigapan seluruh unsur, proses evakuasi berjalan lancar.
Material longsor berhasil dibersihkan dan arus lalu lintas di jalur Wonosobo–Dieng kini kembali normal dan aman dilalui.
Aparat TNI bersama instansi terkait mengimbau masyarakat dan pengguna jalan agar tetap waspada, khususnya saat melintas di jalur rawan longsor.
Warga juga diminta untuk memantau kondisi cuaca dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda bencana.
Langkah ini diharapkan dapat meminimalkan risiko kecelakaan serta dampak bencana selama momen Nataru 2026.