SERAYUNEWS- Nama Ahmad Alimudin, atau yang akrab disapa Bang Alim, tengah ramai menjadi perbincangkan publik jagat maya.
Pegiat media sosial ini ramai, usai membahas kasus dugaan korupsi impor gula yang menyeret nama mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong.
Lewat video di TikTok, Instagram dan YouTube, Bang Alim mengangkat narasi kritis seputar data impor gula nasional, yang memicu perdebatan hangat di ruang digital.
Melansir berbagai sumber, berikut kami sajikan ulasan selengkapnya mengenai profil Ahmad Alimudin.
Ahmad Alimudin bukanlah nama baru di media sosial. Dalam akun Instagram resminya, @ahmadalimuddin_, ia memperkenalkan diri sebagai pengusaha.
Dia juga menjadi pegiat diskusi publik yang aktif membahas isu-isu seputar bisnis, politik, pendidikan, dan teknologi.
Dalam profil Instagramnya Bang Alim menyebut sebagai “pebisnis, bukan pengemis.” Ini sebuah slogan yang mencerminkan semangat kewirausahaannya.
Bang Alim juga terlibat dalam berbagai organisasi dan komunitas nasional, seperti Apudsi, RPGM, IMANI, HIPMI, dan HMI, yang menegaskan kiprahnya di dunia aktivisme dan kewirausahaan muda.
Melalui tautan linktr.ee/ahmadalimuddin, publik dapat mengakses berbagai kanal digital yang ia kelola, termasuk platform edukasi, sekolah digital, hingga agensi kreatif bernama Alan Creative.
Popularitas Bang Alim melonjak setelah ia mengunggah video yang membahas dugaan korupsi impor gula oleh Tom Lembong.
Dalam kontennya, ia mengklaim bahwa stok gula nasional sebenarnya mencukupi saat Tom Lembong menjabat sebagai Mendag, mengacu pada data USDA.
Klaim ini sontak menuai pro dan kontra. Salah satu yang merespons keras adalah Ferry Irwandi, YouTuber dan kreator konten yang menilai analisis Bang Alim mengandung kesalahan fundamental.
Ferry menyebut bahwa berdasarkan data resmi, Indonesia mengalami defisit gula, dengan produksi hanya 2 juta ton dibandingkan kebutuhan yang mencapai lebih dari 5,7 juta ton.
Ia menilai Bang Alim keliru dalam membaca data dan menyederhanakan persoalan hukum.
Kehadiran Bang Alim sebagai konten kreator yang mengangkat isu-isu sensitif seperti korupsi menunjukkan kekuatan media sosial dalam membentuk opini publik.
Meski demikian, para pengamat menilai bahwa narasi semacam ini perlu didukung dengan analisis yang akurat dan bertanggung jawab agar tidak menyesatkan masyarakat.
Di sisi lain, keberanian Bang Alim menyuarakan opini menunjukkan bahwa generasi muda mulai aktif terlibat dalam diskursus kebijakan publik, meski harus tetap berpijak pada data yang valid.
Ahmad Alimudin merupakan pegiat media sosial yang aktif membahas isu-isu strategis nasional melalui berbagai kanal digital.
Meski namanya tengah menuai kontroversi karena video soal impor gula dan Tom Lembong, perannya membuka diskusi publik patut diapresiasi selama tetap mengedepankan integritas data dan objektivitas analisis.