SERAYUNEWS- Beberapa hari ini ramai soal dugaan kuat bahwa Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka merupakan pemilik sebuah akun Kaskus bernama Fufufafa.
Akun ini viral karena kerap menyerang Prabowo Subianto dan keluarganya pada sekitar 10 tahun lalu.
Warganet menduga akun ini milik Gibran dengan menyusun puzzle jejak digitalnya. Salah satunya, dari salah satu postingan fufufafa yang menyebut akun Twitter miliknya adalah @rkgbrn.
Akun Twitter itu pernah mendapat mention akun @kaesangp milik Kaesang Pangarep, adik Gibran, pada 24 Juni 2012 di Twitter. Namun, cuitan itu telah terhapus.
Setelah sekian lama Polemik berkembang, Gibran akhirnya buka suara. mengaku tak tahu menahu soal akun itu. Ia juga meminta wartawan untuk bertanya ke pemilik akun tersebut.
“Lha mbuh, takono sing duwe akun, kok aku (Tidak tahu, tanyakan ke yang punya akun. Kok ke saya),” jawab Gibran singkat (10/9/2024).
Gibran tak menjawab lagi saat didesak mengenai akun Fufufafa tersebut. Ia langsung berpamitan kepada warga dan awak media. Mobil Gibran kemudian meninggalkan lokasi blusukan.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi yang terkenal sebagai loyalis Jokowi mengaku sudah mempelajari akun fufufafa tersebut. Ia menegaskan akun tersebut bukan milik anak sulung Presiden Jokowi.
“Udah udah udah (didalami). Iya maksudnya udah kita pelajari. Bukan lah, bukan (milik Gibran),” kata Budi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Pakar Telematika Roy Suryo memberi respon terhadap pernyataan Budi Aries Setiadi. Menurutnya, Budi Arie tidak usah berlebihan dalam membela keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) apabila belum tahu betul hasil penelusuran detektif dan ahli digital.
“Sebenarnya sudah tidak perlu dibantah lagi bahwa akun KasKus Fufufafa yang membuat heboh di masyarakat tersebut adalah orang yang sudah banyak disebut selama ini,” kata Roy Suryo dalam keterangan resminya, Rabu (11/9/2024).
Sementara itu, pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan secara teknis sangat mungkin mengetahui siapa pemilik akun tersebut.
“Dari platform digital seperti Kaskus juga bisa diperoleh data pemilik akun, meskipun bisa saja akun didaftarkan bukan dengan identitas asli,” kata Pratama (11/9/ 2024).
Hanya saja, kata Pratama, pengusutan bisa berlangsung ketika ada laporan tentang kejahatan atau memuat unsur kriminal dalam postingan akun tersebut.
“Kalau tidak ada unsur tersebut, sulit mengusutnya karena akan bertentangan dengan Undang-Undang ITE karena melanggar ketentuan privasi,” katanya.
Lantas, apakah akan terbongkar pemilik sebenarnya akun ini? Pengamat Politik Ray Rangkuti menyebut Gibran dan keluarganya akan terus bungkam.
Alih-Alih mengklarifikasi, menurut Ray, Gibran dan Istana bakal menggerakkan buzzer dan dan relawan sebagai pemadam kebakaran.
“Jangan berharap ada klarifikasi Gibran terhadap kasus ini. Semisal soal pesawat, enggak ada sampai sekarang klarifikasi. Ujung-ujungnya yang dikerahkan adalah orang lain,” ucap Ray.***(Kalingga Zaman)