CILACAP,SERAYUNEWS.COM-Mulai pekan ini hingga dua bulan kedepan, siapkan tandon atau penampung air. Gunakanlah air bersih sehemat mungkin. Sebanyak 40 ribu lebih masyarakat pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Wijaya Cilacap akan terkena dampak pemeliharaan jaringan. Pada saat tertentu, air bersih dari PDAM Cilacap yang biasanya lancar akan terganggu. Bahkan, bisa berhenti sementara.
Direktur Utama PDAM Tirta Wijaya Kabupaten Cilacap, Bambang Yulianto menjelaskan, hal itu disebabkan karena pekerjaan pemeliharaan saluran air baku oleh Balai Belai Pengelolan Sumber Daya Air (BPSDA) Serayu-Cintanduy. Gangguan tersebut terhitung mulai Sabtu 15 Juli 2017, hingga 15 September 2017. Gangguan pelayanan ini akan terjadi para pelanggan yang berada di daerah kota Cilacap, Jeruklegi, Kesugihan, Maos, Kroya, Kawunganten, Adipala dan Kecamatan Nusawungu. Sebanyak 60 persen pelanggan PDAM atau sekitar 30-40 ribu pelanggan PDAM Cilacap akan terkena dampak gangguan tersebut.
“Ada pemeliharaan irigasi rutin setiap tahunnya oleh BPSDA. Selain untuk sawah juga untuk baku. Tahun kemarin juga sama, kebetulan pada tahun sebelumnya terjadi kemarau basah, sehingga Sungai Serayu bisa dimanfaatkan,” jelasnya.
Berdasarkan informasi, kata dia, titik pemeliharaan jaringan irigasi BPSDA Serayu-Cintanduy, mulai Bendung Gerak Serayu sampai dengan daerah hilir. Pada saat kondisi normal PDAM Cilacap menggunakan jaringan irigasi tersebut. Dalam kondisi ini, PDAM mengambil langsung sumber air ke sungai. Hal itu yang akan berakibat ke produktifitas PDAM sehingga suplai air bersih kepada pelanggan terganggu. Waktu gangguan juga tidak bisa terjadwal.
“Karena ada jam jam tertentu kita tidak bisa operasional. Jadi tidak bisa ditentukan atau terjadwal jam berapa gangguan akan terjadi,” ujarnya.
Pada saat kondisi tersebut, PDAM mengandalkan sumber air dari sungai Serayu. Sementara, posisi sungai Serayu bemuara ke laut Cilacap. Sehingga, pasang surut air laut juga mempengaruhi produktifitas pada saat PDAM mengambil sumber air dari sungai Serayu. Pasalnya, PDAM Cilcap tidak bisa mengolah air sungai Serayu pada saat kadar garam tinggi. Spesifikasi alat pengolahan air milik PDAM Cilacap hanya mampu mengolah saat kadar garam dibawah 500 ppm (part per million).
“Kalau kadar garam diatas itu pengolahan yang ada tidak mampu. Jadi memang fluktuasi air laut yang naik sampai ke inti pipa PDAM juga berpengaruh dalam kondisi seperti yang akan kita hadapi,” paparnya.
Terkait dengan tagihan pelanggan, biaya yang akan dibayarkan tetap berdasarkan per meter kubik yang digunakan pelanggan. Sedangkan untuk mengantisipasi situasi darurat, pihaknya menyiapkan 4 armada tangki air bersih. Armada dengan kapasitas masing masing 4 kubik air bersih itu akan memasok instansi yang vital seperti rumah sakit, termasuk pelanggan industri.
“Harapannya tidak terjadi sporadis berhenti semua. Untuk Rumah Sakit dan Industri mempunyai sarana untuk menampung, armada disiapkan apabila instansi tersebut dalam kondisi darurat,” ungkapnya.
Dengan kondisi pemelirahan irigasi yang rutin dilakukan setiap tahunnya, PDAM Cilacap telah melakukan upaya untuk mengatasinya. PDAM Cilacap meminta bantuan ke pusat untuk membangun jaringan pipa tersendiri dari Bendung Gerak Serayu yang berada di Banyumas, ke lokasi pengelolan di Kesugihan Cilacap.
“2017 desain jaringan pipa sudah dimulai, 2018 atau 2019 sudah kondusif. Dengan adanya saluran sendiri, operasional lancar tidak terganggu dengan pemeliharaan rutin seperti saat ini,” pungkasnya.