SERAYUNEWS – Simak skema one way ke arah Jakarta pada Lebaran 2025. Berlaku sampai kapan?
Pemerintah resmi menerapkan skema one way nasional untuk mengantisipasi lonjakan arus balik mudik Lebaran 2025.
Kebijakan ini dimulai pada Minggu, 6 April 2025, pukul 09.00 WIB, dan berlaku dari KM 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Semarang hingga KM 70 GT Cikampek Utama.
Skema ini merupakan bagian dari strategi rekayasa lalu lintas nasional guna memastikan kelancaran dan keselamatan para pemudik yang kembali ke Jakarta dan sekitarnya.
Skema one way nasional ini dicanangkan secara resmi oleh sejumlah pejabat tinggi negara dalam sebuah seremoni flag off di GT Kalikangkung, Semarang.
Adapun rincian skema lalu lintas arus balik yang berlaku selama puncak arus balik Lebaran 2025 adalah sebagai berikut:
One Way Nasional:
KM 414 (GT Kalikangkung) sampai KM 70 (GT Cikampek Utama)
Contraflow Dua Lajur:
KM 70 sampai KM 47 (sebelum Flyover Tol Layang MBZ)
Contraflow Satu Lajur:
KM 47 sampai KM 36
Rekayasa lalu lintas ini akan berlangsung hingga Senin, 7 April 2025, tergantung pada volume kendaraan yang terus dipantau secara real-time.
Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit, pemberlakuan one way nasional ini penting untuk mengurai potensi kemacetan panjang pada arus balik mudik.
Berdasarkan data traffic counting, diperkirakan volume kendaraan dari arah timur ke barat akan memuncak mulai Minggu pagi hingga Senin dini hari.
“Apabila volume kendaraan di bawah 8.000 hingga 9.000 kendaraan per jam di KM 70, maka skema akan dialihkan ke one way lokal atau contraflow. Namun jika angka masih tinggi, maka one way nasional tetap diberlakukan,” jelas Jenderal Listyo Sigit dikutip SerayuNews.
Meski skema one way telah diberlakukan, pemerintah juga menyiapkan jalur alternatif untuk mengantisipasi kemungkinan kepadatan tetap terjadi.
Salah satu yang disiapkan adalah Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan), yang berfungsi sebagai jalur pengurai lalu lintas.
Pemerintah bahkan tengah menggodok kebijakan gratis tarif tol Cisumdawu selama periode arus balik, guna mempercepat pergerakan kendaraan dan mengurangi beban tol utama Jakarta-Cikampek.
Banyak masyarakat yang masih bingung dengan perbedaan dua skema ini. Berikut penjelasannya:
One Way adalah rekayasa lalu lintas yang menjadikan seluruh ruas tol di satu sisi hanya bisa dilalui kendaraan ke satu arah saja. Misalnya, ruas tol arah Jakarta dibuka penuh, sementara arah sebaliknya ditutup total.
Contraflow adalah sistem pengaturan lalu lintas yang membuat satu lajur dari arah berlawanan digunakan untuk membantu arus kendaraan utama. Dalam praktiknya, contraflow hanya mengambil sebagian lajur dan sisanya tetap digunakan sesuai arah semula.
Skema one way nasional ini direncanakan berlaku hingga Senin, 7 April 2025. Namun, durasi bisa diperpanjang atau dipersingkat tergantung situasi di lapangan. Pihak Kepolisian dan Kementerian Perhubungan akan terus memantau arus balik, khususnya pada titik-titik krusial seperti:
KM 414 GT Kalikangkung
KM 70 GT Cikampek Utama
KM 47 menuju Flyover MBZ
KM 36 Tol Jakarta-Cikampek
Jika lalu lintas mulai normal, skema akan disesuaikan untuk menghindari ketimpangan arus kendaraan dari arah sebaliknya.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk:
Mengecek jadwal dan skema rekayasa lalu lintas secara berkala
Menghindari perjalanan pada jam-jam puncak (10.00–21.00 WIB)
Mengisi BBM dan saldo e-toll sebelum masuk tol
Beristirahat secara berkala untuk menghindari microsleep
Skema one way nasional dari GT Kalikangkung hingga GT Cikampek Utama menjadi strategi utama pemerintah dalam menghadapi arus balik Lebaran 2025.
Dengan dukungan contraflow dan jalur alternatif seperti Tol Cisumdawu, diharapkan perjalanan para pemudik kembali ke Jakarta dapat berjalan lebih lancar, aman, dan efisien.
Pantau terus jadwal dan info rekayasa lalu lintas di media resmi pemerintah dan akun sosial media Ditlantas Polri. Jangan lupa, utamakan keselamatan daripada kecepatan!
***