SERAYUNEWS – Perpindahan atlet binaragawan wanita kelahiran Purwokerto, Nurani Lukita Martini (38), menjadi kerugian besar bagi Banyumas. Meski menyayangkan keputusan tersebut, KONI Banyumas mengaku tidak bisa berbuat banyak.
“Kalau sudah pindah, mau bagaimana lagi, deal-dealannya dana. Tali asih memang belum turun, itu yang memutuskan pemerintah daerah. Kami sudah mengajukannya,” ujar Ketua Umum KONI Banyumas, Bambang Setiawan, Rabu (5/6/2024).
Bambang menambahkan, untuk perolehan medali emas Porprov oleh Lukita, menurutnya tidak masuk ke dalam perolehan medali emas kontingen Banyumas. Pasalnya, atlet tersebut bertanding pada pertandingan eksibisi dan berangkat secara pribadi. Lukita tidak masuk dalam kontingen binaragawan asal Banyumas.
“Itu tidak terdaftar sebagai atlet Banyumas, termasuk keberangkatannya ke Porprov. Karena kelas yang dia ikuti kelas eksebisi, apapun hasilnya tidak menambah medali kontingen Banyumas. Di cabang itu (binaraga wanita, red) tidak satupun atlet yang lolos. Lolos dan tidak lolos kan pengcab yang menyatakan,” kata dia.
Selain itu, KONI Jateng menurut Bambang juga tidak terdaftar adanya atlet Banyumas yang lolos pada cabang olahraga (cabor) binaraga wanita.
“Dia berangkat sendiri bukan timnya KONI. Karena kalau KONI itu memberangkatkan atlet pilihan pengurus cabang olahraga,” ujarnya.
Bambang juga mengungkapkan, selama dia menjabat sebagai Ketua KONI tidak pernah menjanjikan atletnya bakal menjadi ASN.
“Yang menjanjikan ASN itu siapa? Karena ratusan atlet di bawah KONI, kita tidak ada yang menjanjikan itu. Jadi Ketua Umum KONI Banyumas tidak merasa pernah manjanjikan apapun, karena dia berangkat sendiri,” kata dia.