SERAYUNEWS-Pemkab Purbalingga menerima gelontoran dana insentif fiskal dari pemerintah pusat. Dana sebesar Rp 6.186.796.000 itu diberikan karena bupati dan jajarannya dinilai sukses menurunkan angka stunting.
“Alhamdulilah, kerja keras kita dalam menurunkan stunting, tahun ini kita mendapatkan apresiasi berupa insentif yang menambah kapasitas fiskal kita,” ujar Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting di Istana Wakil Presiden, Jumat (06/10/2023).
Pada acara tersebut, Kabupaten Purbalingga menjadi salah satu dari 55 kabupaten/kota yang menerima penghargaan berupa insentif fiskal sebagai daerah yang berhasil menurunkan angka stunting diatas capaian nasional.
Penghargaan diberikan langsung oleh Wapres Ma’ruf Amin selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Nasional didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin , Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Menurut Bupati Tiwi, pencapaian ini merupakan hasil kerjasama semua stakeholder yang berkemauan dan bekerja keras agar anak-anak kita terbebas dari stunting. “Saya mengucapkan terimakasih kepada jajaran pemerintah kabupaten, kecamatan sampai desa, para kader kesehatan dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penurunan stunting,” ujarnya. Pemkab Purbalingga, kata Bupati Tiwi, mentargetkan pada tahun 2024 stunting terus turun dan berada di angka 10 persen.
Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin dalam arahannya menyampaikan selamat kepada para pemerintah daerah yang mendapatkan insentif fiskal karena sukses menurunkan angka stunting. “Semoga menjadi contoh bagi daerah lain. Ini bukan tujuan akhir tetapi semoga menjadi pemicu untuk berkontribusi lebih baik lagi,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga dr. Jusi Febrianto pada kesempatan yang sama menyatakan prevalensi stunting di Purbalingga per Oktober 2023 sebesar 12,3 persen. “Ini sudah di atas pencapaian nasional yang menargetkan penurunan stunting pada 2024 sebesar 14 persen, tetapi tentunya kita akan berusaha lebih baik lagi,” ujarnya.
Jusi menyatakan banyak program kerja nyata yang telah dilaksanakan Pemkab Purbalingga untuk menurunkan stunting. Misalkan, pada tahun ini ada kegiatan penyediaan alat antropometri 1.067 unit dengan tujuan semua posyandu memiliki alat timbang ukur balita yang terstandard dan terkalibrasi.
Sementara itu Wapres dalam sambutannya menyampaikan target penurunan prevalensi stunting tingkat nasional sebesar 14 persen di tahun 2024. Target itu harus kita dicapai ditengah berbagai tantangan yang semakin berat ke depannya. Menurutnya, tahun depan adalah tahun politik, yang harus dipastikan bahwa pergantian pimpinan di pusat dan daerah harus tetap mengakomodasi penurunan stunting sebagai prioritas pembangunan.
“Saya juga mengajak langkah percepatan penurunan stunting terus dilakukan melalui kebijakan legal formal, politik, sosial dan budaya juga pendekatan keagamaan,” tegasnya.