SERAYUNEWS– Pertandingan terakhir grup E antara Persibas Banyumas versus Persibangga Purbalingga di Stadion Satria Purwokerto, Rabu (22/11/2023) sore diwarnai insiden. Kondisi tersebut menyebabkan wasit menghentikan pertandingan di menit 81.
Penyebabnya suporter tuan rumah mengamuk dan melakukan aksi menyalakan flare dan masuk ke dalam lapangan. Akibatnya panitia pelaksana (panpel) pertandingan terancam sanksi.
Hal tersebut bermula ketika Persibas yang sudah unggul 1-0 mendapatkan hukuman penalti dari wasit Rizal Ahmad (Magelang) di menit 80. Pelanggaran tersebut terjadi karena salah satu pemain belakang Persibas hands ball.
Pemain Persibangga Aji Rafendi melakukan tugas dengan sempurna. Persibangga mampu menyamakan kedudukan. Di lain pihak supporter Persibas yang merasa kecewa karena timnya kebobolan langsung melakukan aksi menyalakan flare. Mereka melakukan koor mengecam permainan tim kesayangannya. Bahkan sejumlah supporter juga masuk ke lapangan.
Karena insiden tersebut pertandingan dihentikan. Pemain kedua kesebelasan lalu keluar lapangan menuju kursi pemain cadangan dan ofisial. Apalagi supporter juga melakukan aksi masuk lapangan dengan terus menyalakan flare. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, wasit menghentikan pertandingan di menit 81.
Kendati pertandingan sudah selesai, suporter masih tetap meluapkan kemarahan. Mereka masuk lapangan dan merusak sejumlah fasilitas. Di antaranya kursi pemain cadangan dan official Persibas. Petugas keamanan bertindak sigap dan meminta supporter tersebut keluar dari stadion.
“Insiden yang terjadi sudah kami laporkan ke Asprov PSSI Jateng. Tentang bagaimana nanti apakah ada sanksi biar nanti Komisi Disiplin yang memutuskan. Kami hanya mencatat dan melaporkan apa yang terjadi,” kata Pengawas Pertandingan Bona Hardono.
Sedangkan Manager Persibangga Purbalingga Hermanto mengatakan pihaknya menyesalkan pertandingan dihentikan karena adanya insiden supporter. Menurutnya kedua kesebelasan bermain baik dan pertandingan enak ditonton. “Hasil seri ini membuat kami lolos sebagai juara grup E dan maju ke babak 12 besar. Ini patut disyukuri namun sayang ada insiden sehingga pertandingan terpakasa dihentikan,” ungkapnya.
Ketua Umum Persibas Banyumas Sutarno hadir langsung di lapangan dan berupaya menenangkan supporter yang marah dan kecewa. Persibas memang menjadi tim urutan paling bontot di grup tersebut. Tim kebanggan warga Banyumas tersebut belum pernah sekalipun meraih kemenangan. Dari enam kali bertanding, Persibas hanya meraih nilai dua dari dua kali imbang dan sisanya mendapatkan kekalahan. Raihan prestasi buruk tersebut membuat supporter kecewa dan melampiaskannya pada pertandingan terakhir melawan Persibangga.