CILACAP, SERAYUNEWS.COM- Meski masa jabatan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Cilacap, H Tatto Suwarto Pamuji dan Syamsul Auliya Rachman masih menyisakan dua tahun lagi, namun grengseng pertarungan untuk Pilkada mendatang sudah mulai memanas.
Hal ini terlihat dari berbagai aktifitas beberapa tokoh-tokoh penting yang diperkirakan bakal meramaikan bursa perebutan kursi orang nomor satu di Cilacap.
Sejumlah tokoh yang diprediksi bakal meramaikan pertarungan Pilkada mendatang diantaranya Wabup Syamsul Auliya Rachman, istri Bupati yang saat ini menjadi Anggota DPR RI Hj Tetty Rohatiningsih, Sekda Cilacap Drs Farid Ma’ruf MM, Ketua DPRD Taufik Nurhidayat, serta Wakil Ketua DPRD Sindy Sakir.
Salah satu kandidat Bupati mendatang, Syamsul Auliya Rachman pun tak menampik jika dirinya bakal maju dalam Pilkada mendatang. Akan tetapi, Syamsul mengaku tidak ambisius meskipun memiliki cita-cita menjadi orang nomor satu di Cilacap.
“Cita-cita ada, kalau dibilang mas Syamsul itu tidak kepengin jadi bupati, berarti saya munafik atau pun berbohong. Saya punya cita-cita iya, tapi saya tidak ambisius, karena saya tidak mau menjadi orang yang menghalalkan segala cara atau bermain kasar yang pada akhirnya bisa merugikan keluarga kami sendiri. Jadi mengalir saja,” kata Syamsul kepada Serayunews.
Untuk memuluskan langkah pencalonan tersebut, Syamsul pun kini sudah menjadi pengurus DPC PKB Cilacap. Sehingga hanya diperlukan tambahan satu partai politik lainnya untuk bisa mengusung Syamsul maju bersama pasangannya dalam Pilkada mendatang.
“Kalau berbicara kendaraan, memang secara formal saya masuk didalam kepengurusan PKB, itu karena memang latar belakang saya dari keluarga besar Nahdiyyin, yang kedua selama ini banyak masukan bahwa saya dirasa pas bersama-sama teman-teman PKB untuk membesarkan partai ini, ketiga saya dipinang untuk masuk didalam kepengurusan ya kenapa tidak. Dalam arti bahasa menyiapkan tidak, tetapi mengalir saja, ketika diberi amanah masuk dalam struktur PKB dan kemudian dipercaya maju ya saya siap. Ke depan ketika memungkinkan maju lewat PKB ya insyaallah siap,” katanya.
Ketika disinggung siapa yang bakal digandeng untuk dijadikan pasangan dalam Pilkada mendatang, Syamsul mengaku belum memikirkannya.
Menurutnya, untuk saat ini semua di serahkan kepada masyarakat terkait siapa yang bakal maju bersamanya.
“Belum memikirkan siapa pasangan yang bakal digandeng, tetapi dalam dinamika politik, orang bisa mengira-ira, mungkin saya dikaitkan dengan siapa atau siapa dikaitkan dengan saya ya silahkan masyarakat. Sederhana saja, saya benar-benar ingin kerja amanah lima tahun ini. Setelah itu monggo masyarakat. Kami juga akan hitung-hitungan apakah ada rezeki untuk maju Pilkada,” katanya.
Terkait dengan banyaknya tudingan jika sejumlah kegiatan yang saat ini dilakukan untuk kepentingan Pilkada, Syamsul dengan tegas membantahnya. Ia mengaku jika kegiatan sosial digelar sebagai bentuk rasya syukur terhadap apa yang sudah diterimanya selama menjabat sebagai Wabup Cilacap.
“Saya sederhananya begini, masih tetep dengan jawaban yang sama kepada siapapun, apa yang saya lakukan saat ini, yakni kegiatan sosial, ataupun lainnya, bukan saya niatkan untuk politik, tetapi benar-benar kami renungi sebagai rasa syukur, terhadap apa yang sudah saya dan keluarga terima berupa keberkahan dalam hidup,” ujarnya.
Ia mencontohkan, kegiatan membagi 2000 paket sembako itu dilakukan tanpa mengumpulkan massa. Namun paket sembako tersebut di serahkan ke lembaga untuk kemudian di salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Saya tidak membagi langsung atau pun mengumpulkan orang, tetapi saya serahkan ke lembaga, kepada teman-teman karena apa yang saya lakukan bukan untuk pencitraan. Tapi mungkin saya mendapatkan bonus politik. Dalam artian, bonus ini karena dalam diri saya melekat jabatan politik. Kemudian orang menganalisa dan berpendapat jika Samsul mempersiapkan diri untuk ke depan,” katanya.
Syamsul menambahkan, disisa masa jabatan ini, dirinya bersama istri memiliki motivasi untuk terus belajar agar bisa bermanfaat bagi.
“Saya dengan istri kepengin belajar agar bisa bermanfaat saat menjabat. Toh ketika saya berusaha berbuat baik semampu kami, tidak main proyek, tidak jual beli jabatan, tidak menerima maupun meminta gratifikasi dari siapa pun, nanti setelah lima tahun saya serahkan ke masyarakat, kinerja saya diterima tidak di tengah masyarakat, kinerja saya diterima tidak di teman-teman birokrasi, dan kinerja saya saat berbuat baik ini diterima tidak oleh teman-teman partai politik,” ujarnya.(amr)