SERAYUNEWS-Sejumlah sekolah di Kabupaten Purbalingga kembali meraih predikat Sekolah Adiwiyata Provinsi (SAP) Jawa Tengah. Ada lima sekolahan yang mendapatkan predikat SAP pada tahun 2023. Masing-masing yakni MI Istiqomah Sambas, SDN 2 Bukateja, SMPN 1 Bukateja, SMPN 1 Kaligondang, dan SMPN 1 Karangreja.
“Usulan CSAP kita untuk tahun ini ada 7 sekolah yang kita usulkan. Ternyata yang lolos adiwiyata provinsi ada 5 sekolah. Alhamdulillah meningkat,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Purbalingga, M. Nurdin Luthofa, Kamis (06/07/2023).
Pengumuman predikat SAP saat puncak Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2023. Acara berlangsung di Taman Rakyat Slawi Ayu, Kabupaten Tegal, Selasa tanggal 4 Juli 2023.
“Usulan Calon Sekolah Adiwiyata Nasional (CSAN) dasarnya adalah surat dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah tanggal 11 Mei 2023. Berlanjut kepada Kepala Sekolah Adiwiyata Provinsi yang layak untuk maju menjadi CSAN,” ujarnya.
Dari hasil pendataan, 6 sekolah menyatakan siap mengikuti seleksi CSAN dan CSAM untuk didaftarkan pada aplikasi SIDIA (Sistem Informasi Adiwiyata). Untuk CSAN sebanyak 3 sekolah yakni SMK Negeri 1 Purbalingga, SMA Negeri 1 Karangreja, dan SMA Negeri 1 Kutasari. Sedangkan untuk CSAM yakni SMA Negeri 1 Kejobong, SMP Negeri 1 Karangmoncol, dan SMP Negeri 2 Bobotsari.
Sementara itu Pejabat Fungsional DLH Andin Anggoro selaku Sekretaris Tim Penilai Adiwiyata Kabupaten menjelaskan bahwa seleksi CSAN dan CSAM untuk tahun ini melalui aplikasi SIDIA yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
“Jadi awalnya pusat meminta data ke kita terkait sekolah mana saja yang akan mengikuti seleksi Calon Sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri, dari hasil pendataan tersebut kemudian Kementerian LHK mengadakan pembinaan kepada sekolah yang sudah mendaftar untuk mengikuti seleksi,” kata dia.
Pembinaan langsung oleh Kementerian LHK terkait aplikasi SIDIA dan juga terkait peng-upload-an dokumen-dokumen yang perlu. Ada penilaian pada 29 indikator dan sekolah wajib memasukan link google drive untuk setiap indikator.
Kendati sekolah-sekolah sudah mengirim data melalui aplikasi SIDIA, pihak DLH akan tetap memberikan pendampingan hingga batas akhir kesempatan perbaikan dan pengisian data yang kurang.
“DLH masih tetap mendampingi sampai dengan tanggal 14 Juli untuk sekolah yang masih perlu melengkapi kekurangan data,” katanya.