Purwokerto, serayunews.com
Aktivis yang menempuh pendidikan S2 Ilmu Kepolisian di Universitas Indonesia (UI), Bangkit Ari Sasongko mengatakan, Densus 88 merupakan pasukan khusus anti teror yang memang disiapkan untuk melakukan kegiatan khusus yang menyangkut keselamatan banyak pihak. Tindakan yang ditempuh biasanya merupakan langkah preventif yang sudah melalui proses pendalaman cukup panjang.
“Untuk kerja penggerebekan yang dilakukan sekarang, maka proses pendalamannya sudah dilakukan lama oleh Densus 88, namun secara silent, rapi, detail dan penuh perhitungan serta kehati-hatian,” jelasnya, Jumat (13/8).
Lebih lanjut Bangkit menjelaskan, pendalaman yang dilakukan Densus 88 sebelum melakukan tindakan mencapai 70 persen, setelah itu 5 persen berupa tindakan dan sisanya proses penyidikan. Dalam melakukan tindakan, Densus 88 nyaris tidak pernah gagal, karena proses pendalaman yang lama tersebut. Pasukan ini juga sangat jarang melakukan kontak senjata dalam penggerebekan yang dilakukan.
Densus 88, lanjutnya, mempunyai kemampuan intelijen yang mumpuni. Dalam pengumpulan data, mereka juga merangkul para pemuka agama, serta tokoh masyarakat setempat untuk mendapatkan informasi yang akurat terkait targetnya. Upaya tersebut merupakan program yang dijalankan Kementerian Dalam Negeri yang diberi nama sistem peringatan dini.
“Membangun hubungan yang baik dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat, menjadi kelebihan dari tim datasemen 88 ini, sehingga selalu menghasilkan kerja intelijen yang baik dan akurat,” kata Bangkit.
Disinggung terkait bungkamnya pasukan ini pada setiap tindak penggerebekan yang dilakukan, Bangkit menjelaskan, hal tersebut sebagai langkah kehati-hatian. Sebab, setiap kasus yang ditangani biasanya mempunyai rantai panjang yang melibatkan banyak pihak lain. Namun, setelah penyelidikan tuntas, maka biasanya akan digelar konferensi pers untuk menjelaskan secara rinci.
Sebagaimana yang baru saja dilakukan Densus 88 saat melakukan penggeledahan pada rumah salah satu warga di Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat siang tadi.Hanya dalam hitungan menit, tim tersebut melakukan penggeledahan dan langsung meninggalkan lokasi.
Salah satu sumber di Polresta Banyumas mengatakan, tim Densus 88 sempat berkomunikasi pada saat awal kedatangan dan meminta untuk mengamankan jalanan di sekitar lokasi penggerebekan. Setelah selesai, tim tersebut langsung bertolak ke Jakarta.
“Jadi kita memang tidak tahu, penggeledahan tersebut terkait apa dan siapa, karena memang kerja Densus 88 silent,” katanya.