Sabar memagari rumahnya dengan seng tambahan. Dengan harapan agar keluarganya tidak tertular virus itu. Tidak hanya memasang tembok seng, dirinya juga memasang Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar sudut rumahnya dengan tujuan untuk memantau pergerakan orang luar yang hendak masuk dan berlalu lalang di depan rumah.
“Sudah dua minggu ini, kalau beli kebutuhan sehari-hari seperti untuk makan, belinya sama pedagang keliling, kalau anak saya biasanya beli pakai ojek online,” kata dia, Jumat (8/1/2021).
Rencananya menutup rumahnya dengan seng itu akan dilakukan jika Corona baik di Kabupaten Banyumas maupun Indonesia bisa segera terkenali. Meski dirinya mengaku merasa sedikit sesak dengan adanya tembok tamabahan itu.
“Meski sumpek saya tetap menyediakan ruang terbuka untuk saya berjemur saat pagi,” ujarnya.
Parnonya dirinya tersebut bukan tanpa alasan, lantaran adanya data yang diungkapkan oleh Pemerintah Banyumas terkait angka orang terpapar Covid-19. Bahkan dirinya mendapati informasi di desanya tersebut sudah hampir 50 orang yang terpapar Covid-19.
“Selain itu anak saya ada yang mau pergi ke Mesir dalam waktu dekat ini untuk belajar di sana, jadi ini untuk melindungi dia juga,” kata dia.
Meski hanya berdiam di rumah, Sabar tidak justru terhambat penghasilannya, pria yang pekerjaannya merupakan pesulap keliling di Kabupaten Banyumas, kini beralih profesi menjadi seorang Yotuber dan kerap membuat kontennya di dalam rumah.
“Saya punya lima kanal youtube, alhamdullilah bulan April lalu saja penghasilan saya perbulan mencpaai Rp 10 juta,” kata dia.
Bukan hanya konten sulap saja yang disuguhkan olehnya, dalam kanal Youtubenya ia menyuguhkan ramalan kartu tarot, zodiak serta konten misteri.
“Karena subcriber saya banyak yang komentar ingin diramal kehidupannya, saya akhirnya membuka jasa konsultasi secara online. Kanal saya di Youtube itu Sabar Misteri dan Sabar Tarot itu yang menhasilkan uang, dan seluruhnya di lakukan di dalam rumah menggunakan handphone saya edit sendiri dibantu ponakan,” ujarnya.