Cilacap, Serayunews.com- Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Cilacap pada Rabu (4/3), menyebabkan tanah bergerak di sekitar RT 3 RW 8 Desa Karangpucung . Tanah bergerak ini mengakibatkan jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Karangpucung dengan Desa Gunungtelu Kecamatan Karangpucung mengalami amblas.
Camat Karangpucung Martono mengatakan, tanah bergerak ini menyebabkan hampir separuh badan jalan mengalami amblas, sepanjang 16 meter dengan kedalaman 1 meter. Tanah mulai bergerak pada sekitar pukul 19.00 WIB.
Untuk keselamatan masyarakat, jalan perlu ditutup sementara. Terutama bagi kendaraan roda empat, sedangkan, untuk roda dua masih bisa melewati jalan tersisa. Di sekitar lokasi juga dipasang rambu-rambu dan baner peringatan, agar pengendara yang lewat lebih waspada dan hari-hati.
“Akses jalan ditutup untuk roda empat, tetapi untuk roa dua masih bisa menggunakan jalur tersebut,” katanya.
Sementara itu, arus lalu lintas bagi kendaraan roda empat dialihkan ke jalan lainnya, melalui jalan kabupaten yang melewati Dusun Gunungtelu. Meskipun jaraknya, lebih jauh 5 km dan dengan jalur sempit serta menanjak.
Pihaknya sudah melakukan pengecekan jalan, bersama perangkat desa, forkopimcam dan tim teknis pemeliharaan jalan wilayah Majenang. Diharapkan agar segera ada penanganan. Karena jika hujan kembali mengguyur, maka berpotensi terjadi retakan susulan dan menyebabkan seluruh badan jalan amblas dan terputus.
“Apabila masih terjadi hujan maka masih berpotensi terjadi gerakan tanah, dan penangaman teknis sementara masih dianalisa oleh DPUPR Kabupaten Cilacap,” katanya.
Pihak kecamatan juga akan meminta BPBD Cilacap juga akan melakukan asesmen untuk menganalisis zona pergerakan tanah. Karena menurutnya, tanah masih terus bergerak, dan dikhawatirkan akan berdampak ke rumah warga lainnya. Terutama di sekitar lokasi dengan radius 150 meter.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang berdomisili di sekitar gerakan tanah, untuk tidak beraktivitas di sekitar zona tanah bergerak. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanyaa korban jiwa.
“Kami menghimbau kepada masyarakat di sekitar retakan untuk selalu waspada ketika hujan, dan secara swadaya menutup jalur retakan yang berlubang dengan tanah padat dan dipadatkan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Kelompok Tenkisi BMKG Stasiun Meteorologi Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan Bulan Maret ini memasuki puncak musim hujan. Pada Rabu dan Kamis tercatat terjadi huja dengan intensitas lebat di beberapa wilayah seperti.Cilavap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga dan Wonosobo.
“Curah hujan lebat hingga sangat lebat terjadi hampir merata,perlu waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor mengingat potensi hujan lebat masih ada,” ujarnya.