SERAYUNEWS- Akibat tanah gerak yang terus berlangsung sejak setahun lalu, 11 rumah di Desa Asinan Kalibening Banjarnegara, retak pada lantai dan dinding. Bahkan, 2 di antaranya sudah miring dan nyaris roboh.
Kepala Desa Asinan, Heru Purwoko mengatakan, gerakan tanah ada di dua lokasi yakni di RT 2 RW 2 sebanyak 5 rumah retak pada dinding dan lantai. Tiga rumah di antaranya, sudah miring yaitu milik Kenes, Slamet Riyanto dan Hadi Sukarmo.
“Retak-retak akibat gerakan tanah yang sangat pelan, mengarah ke Sungai Wetan di bawah pemukiman tersebut,” katanya, Jumat (8/12/2023).
Bangunan rusak, kata dia, juga ada di wilayah RT 4 RW 1, dengan 6 rumah mengalami retak pada dinding dan lantai. Bahkan rumah milik Rubadi, sudah sangat miring. Memang, kata dia, kejadian tersebut bukan terjadi saat ini atau saat musim hujan saja. Tetapi, sudah lebih dari setahun lalu.
“Masuk musim hujan, gerakan tanah lebih terasa dan informasi dari perangkat desa, sudah terdengar suara krak-krak menandakan dinding atau lantai yang pecah,” katanya.
Untuk lokasi di RT 4 RW 1, gerakan tanah mengarah ke Sungai Dadap yang juga berada di bawah pemukiman.
Kejadian tersebut, kata Heru, sudah terinformasikan ke BPBD Banjarnegara sejak awal kejadian atau setahun lalu. Namun hingga saat ini, belum ada langkah nyata dari BPBD.
“Saat ini gerakan tanah mulai lagi, jadi kami berharap ada penanganan lebih lanjut terkait ancaman gerakan tanah tersebut,” katanya.
Tuti, seorang warga terdampak di wilayah RT 2 RW 2 Asinan mengatakan, retaknya dinding dan rumah sudah berlangsung setahun lebih. Dia hanya melakukan penambalan atau menutup retakan, agar tidak makin melebar.
“Sejak beberapa hari ini, tanah gerak lagi sebab hujan sangat deras. Saat hujan kami sekeluarga hanya waspada saja,” katanya.
Hatim, warga RT 4 RW 1 Asinan juga menyampaikan, gerakan tanah di wilayah tersebut perlahan namun terus bergerak terlebih saat hujan, gerakan tanah sangat terasa karena menimbulkan suara pecah dinding dan lantai.
“Bahkan ada 1 rumah yang sudah sangat miring. Pemilik hanya lakukan penambalan pada retakan. Kami berharap pemerintah bisa segera berupaya agar tanah tidak terus gerak, pemukiman di wilayah kami menjadi aman,” katanya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri S mengatakan, BPBD akan segera melakukan pengecekan ke wilayah tersebut.
“Warga harus meningkatkan kewaspadaan serta segera meninggalkan atau evakuasi mandiri kalau tanda-tanda gerakan tanah yang cepat. Warga juga gotong royong membersihkan dan menata saluran air, agar tidak menggenang di pemukiman. Menebang pohon yang sudah rapuh, termasuk aktifkan pos siaga di masingmasing wilayah,” katanya.