SERAYUNEWS – Diabetes bukan hanya menyerang orang dewasa, tapi juga dapat dialami oleh anak-anak. Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua perlu lebih berhati-hati.
Diabetes tipe 1, yang sering terjadi pada anak-anak, adalah kondisi di mana tubuh tidak mampu memproduksi insulin yang cukup, sehingga menyebabkan kadar gula darah meningkat.
Orang tua perlu waspada terhadap tanda-tanda diabetes pada anak agar penanganannya dapat dilakukan sedini mungkin. Berikut adalah tanda-tanda diabetes pada anak yang perlu diperhatikan.
Anak dengan diabetes biasanya minum dalam jumlah banyak karena tubuh mereka mengalami dehidrasi.
Dehidrasi ini disebabkan oleh seringnya buang air kecil. Anda perlu memantau apakah anak merasa haus berlebihan dan lebih sering minum dari biasanya.
Jika anak Anda sering buang air kecil, terutama di malam hari, ini bisa menjadi tanda diabetes.
Anak-anak yang menderita diabetes sering mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil karena tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan gula melalui urine.
Frekuensi buang air kecil yang terlalu sering bisa menyebabkan kekurangan cairan dan rasa haus yang terus-menerus.
Jika Anda mencurigai adanya tanda-tanda diabetes pada anak, langkah terbaik adalah membawa anak ke dokter untuk pemeriksaan gula darah.
Tes darah akan menunjukkan kadar gula dalam darah anak. Jika kadarnya terlalu tinggi, dokter mungkin akan mendiagnosis diabetes.
Pemeriksaan lebih lanjut, seperti tes HbA1c, juga bisa dilakukan untuk memantau kadar gula darah rata-rata selama beberapa bulan terakhir.
Salah satu tanda awal diabetes pada anak adalah perubahan perilaku, seperti penurunan prestasi di sekolah dan perubahan suasana hati, seperti mudah marah atau lebih sensitif.
Anak-anak mungkin merasa cepat lelah, yang mempengaruhi kemampuan mereka berkonsentrasi di kelas.
Perubahan suasana hati ini disebabkan oleh kadar gula darah yang tidak stabil, sehingga mengganggu keseimbangan energi tubuh.
Anak yang sudah berhenti mengompol, tapi tiba-tiba mengompol lagi, bisa jadi mengalami diabetes.
Ini terjadi karena peningkatan kadar gula dalam darah menyebabkan tubuh mengeluarkan gula berlebih melalui urine.
Pengeluaran urine yang lebih banyak dari biasanya membuat kandung kemih sulit menampung, terutama saat tidur malam.
Anak dengan diabetes sering merasa haus berlebihan (polidipsia) karena tubuh kehilangan banyak cairan melalui urine.
Di sisi lain, mereka juga sering merasa sangat lapar (polifagia) meskipun sudah makan cukup.
Ini terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik, sehingga otak terus mengirimkan sinyal lapar.
Meski anak-anak dengan diabetes sering merasa lapar dan makan lebih banyak, mereka bisa mengalami penurunan berat badan yang tidak normal.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan gula dari makanan sebagai energi, sehingga tubuh memecah lemak dan otot sebagai cadangan energi.
Jika anak Anda mengalami penurunan berat badan yang signifikan tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda diabetes.
Gatal pada area kemaluan juga dapat menjadi tanda diabetes pada anak-anak. Ini biasanya terjadi karena infeksi jamur atau bakteri yang lebih mudah berkembang pada kadar gula darah tinggi.
Area genital yang gatal dan iritasi bisa menyebabkan ketidaknyamanan, sehingga anak mungkin sering menggaruk atau merasa tidak nyaman.
Anak-anak dengan diabetes sering mengalami infeksi kulit berulang, seperti infeksi jamur atau bisul. Kadar gula darah yang tinggi membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh melemah.
Jika anak Anda sering mengalami infeksi kulit yang tidak sembuh-sembuh atau sering kambuh, ini bisa menjadi salah satu tanda diabetes yang perlu diwaspadai.
Demikian tanda-tanda diabetes pada anak yang bisa Anda deteksi lebih dini, lengkap dengan cara mengeceknya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.***