Cilacap, Serayunews.com- Dua orang tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap yang menangani pasien Covid-19 terindikasi tertular virus tersebut. Satu orang diantaranya harus mengisolasi diri untuk mencegah penularan.
“Ada dua dokter, satu yang isolasi secara mandiri,dan satu dokter masih aktif membantu melakukan penanganan dengan tetap menggunakan APD lengkap,” ujar Plt Direktur RSUD Cilacap dr Reza Prima Muharama, Selasa (31/3).
Pihaknya belum mengetahui tenaga medis tersebut terpapar virus corona. Karena harus menunggu hasil laboratorium.
“Jika terpapar kita belum tahu, kalau sesuai SOP, kita PDP-kan. Kalau terpapar kan harus dikonfirmasi dengan hasil laboratorium,” ujarnya.
Saat ini RSUD Cilacap menambah tempat tidur di ruang isolasi, dari sebelumnya 11 tempat tidur, ditambah 20 tempat tidur, sehingga menjadi 31 tempat tidur. Dengan adanya tenaga medis yang diisolasi, serta adanya penambahan tempat tidur bagi pasien COvid-19 di RSUD Cilacap, maka terjadi kekurangan sumber daya manusia.
Untuk itu, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, RSUD memenuhi tenaga medisnya. Pasalnya, idealnya, ada penambahan skeitar 20-30 tenaga medis.
“Dibantu oleh Dinas Kesehatan, ada penambahan dari Puskesmas sekitar 9 orang tenaga dan mulai besok (Rabu,1/4) ada sukarelawan, karena dari Dinas membuka relawan dari organisasi profesi, ada 4 tenaga perawat sukarelawan,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr pramesti Griana Dewi mengatakan alat pelindung diri (APD) menjadi wajib dikenakan bagi petugas kesehatan yang menangani Covid-19. Untuk itu, Pemkab berupaya mengakomodir APD, bagi tenaga medis.
Pada Selasa siang diserahkan 15 ribu lebih APD berupa pakaian hazmat dari badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cilacap kepada Bupati Cilacap yang selanjutnya diserahkan kepada DKK Cilacap.
“Semua sudah ada standarnya, bagaimana menghadapi PDP, dan juga yang confirm postitif, smeua ada pedomannya. Harus menggunakan APD lengkap dan sebagainya, kita juga menambahkan extra fooding, menambahkan vitamin dan untuk menaikkan daya tahan tubuh,” ujarnya.
Selain itu, nantinya jika nantinya mendapatkan bantuan rapid test, tenaga kesehatan yang termasuk ODP akan diperiksa lebih dahulu. Untuk memastikan kesehatannya.