Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas, Ady Candra mengatakan, jebolnya tanggul mengakibatkan Sungai Angin meluap. Imbasnya, enam rumah dan satu PAUD. di Grumbul Karet terdampak.
“Tanggul yang jebol itu kurang lebih memiliki diameter 15 meter dengan kedalaman 1,5 meter. Tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu,” ujar Ady.
Mendapati informasi itu sejumlah relawan, warga, dan elemen pemerintah setempat melakukan pertolongan dan mendata sejumlah warga yang terdampak.
“Sekitar pukul 08.50 WIB air di halaman warga masih sekitar 20 sentimeter. Setelah debit air surut, relawan gabungan mulai melakukan penanganan darurat tanggul yang jebol dengan menambal menggunakan tumpukan pasir ke dalam karung kemudian dipasangi trucuk,” kata dia.
Ady mengatakan, bukan kali ini saja Tanggul Sungai Angin jebol.
“Juli lalu tanggulnya sudah diperkuat oleh relawan. Tetapi tidak dipermanenkan dalam hal ini oleh balai besar,” kata dia.
Ady berharap, pemerintah segera mengambil tindakan dengan mempermanenkan tanggul yang dibuat relawan serta pemasangan parapet yang lebih baik lagi.
“Sekarang parapetnya kan sudah lapuk semua. Harusnya pemasangan parapet nanti tidak loncat-loncat jadi harus rapat,” ujar dia.
Di sisi lain, Ady mengatakan, akibat hujan deras di Kabupaten Banyumas, ada sejumlah tempat yang terdampak bencana alam. Seperti di Kecamatan Wangon, Rawalo, dan Kemranjen.
“Di lokasi itu sempat tergenang air, tetapi tadi pagi audah surut. Selain karena luapan air, daerah itu juga merupakan lokasi tanah cekungan,” katanya.