SERAYUNEWS – Pemerintah tengah mempersiapkan pendirian Sekolah Rakyat di 198 lokasi yang telah diusulkan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan sektor swasta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 45 lokasi dipastikan siap beroperasi pada tahun ini.
Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, mengungkapkan bahwa usulan lokasi terdiri dari dua kategori. Pertama, gedung yang perlu direvitalisasi atau disesuaikan dengan kebutuhan Sekolah Rakyat. Kedua, tanah kosong dengan luas minimal 5–10 hektare.
“Daerah mengusulkan, baik berupa gedung yang perlu direvitalisasi atau tanah kosong yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya dalam keterangan di laman resmi Kemensos, dikutip Jumat (21/3/2025).
Sekolah Rakyat dijadwalkan mulai beroperasi pada Juli 2025, bertepatan dengan tahun ajaran 2025/2026. Sebelumnya, proses seleksi peserta didik dan rekrutmen tenaga pendidik akan dimulai pada April 2025.
Calon siswa akan menjalani serangkaian seleksi, mulai dari seleksi administratif hingga tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah, wawancara orang tua, dan pemeriksaan kesehatan.
Hanya anak-anak yang termasuk dalam kategori Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang berhak mendaftar.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, M. Nuh, menjelaskan bahwa tenaga pendidik akan direkrut dari 60.000 guru lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan penugasan guru ASN untuk mengajar di Sekolah Rakyat.
“Kami ingin memastikan bahwa guru yang mengajar tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga empati sosial karena mereka akan mendidik anak-anak dari latar belakang khusus,” kata M. Nuh.
M. Nuh, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional (2009–2014), menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan hanya bertujuan memberikan akses pendidikan. Sekolah ini juga menjadi sarana bagi siswa untuk memutus rantai kemiskinan.
Lulusan Sekolah Rakyat diharapkan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan dukungan beasiswa Bidik Misi.
Selain itu, siswa juga akan dibekali keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
“Mereka akan dikenalkan dengan coding, keamanan siber (cybersecurity), data sains, dan bidang teknologi lainnya sejak jenjang SMP dan SMA,” ungkapnya.
Dengan berbagai persiapan matang, Sekolah Rakyat diharapkan mampu memberikan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu serta membekali mereka dengan keterampilan yang relevan untuk bersaing di era digital.***