SERAYUNEWS-Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Sudono meminta kepada stakeholder di tingkat kecamatan untuk memperhatian ketersediaan air bersih bagi warga. Pasalnya kurangnya ketersediaan air bersih bisa mempengaruhi terjadinya kasus stunting.
“Target kita di tahun 2024 angka stunting di Kabupaten Purbalingga dibawah 10 persen. Salah satu cara menghindari stunting adalah dengan menjamin ketersediaan air bersih,” kata Sudono dalam dalam acara Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Tahap II Tingkat Kabupaten Purbalingga Tahun 2023 di OR Graha Adiguna Purbalingga, Rabu (29/11/2023).
Dia meminta pihak terkait memfasilitasi akses air bersih bagi mereka yang masih menggunakan akses air dari sumur yang tidak memenuhi syarat. Wabup mengungkapkan, angka Stunting Kabupaten Purbalingga per 1 Agustus 2023 sebesar 12,1%. Meskipun angka tersebut sudah melampaui target nasional (14%), akan tetapi Wabup meminta kasus stunting tetap terus diturunkan.
“Harapan kita stunting bisa diturunkan hingga 1 digit atau di bawah 10%,” katanya.
Wabup mengapresiasi kepada kecamatan-kecamatan dengan angka stunting di bawah 10%. Ia memastikan evaluasi stunting akan dilaksanakan setiap tiga bulan.
“Jadi apa yang selama ini sudah dilakukan pemerintah, misalnya program Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) dan kegiatan lainnya akan dievaluasi efektif dalam rangka penurunan stunting atau tidak,” katanya.
Sebelumnya diketahui Sebanyak 8 kecamatan di Kabupaten Purbalingga ternyata masih memiliki angka stunting di atas 14 persen. Masing-masing Kecamatan Mrebet, Padamara, Bojongsari, Bukateja, Karangreja, Kertanegara, Karangmoncol dam Kutasari.