SERAYUNEWS – Simak panduan tata cara penghormatan Salib Yesus pada hari Jumat Agung.
Hari ini, Jumat 18 April 2025, umat Katolik di seluruh dunia memperingati Jumat Agung sebagai bagian dari rangkaian Pekan Suci.
Dalam liturgi suci ini, salah satu momen paling khidmat dan menyentuh adalah penghormatan Salib, yang menjadi lambang pengorbanan Yesus Kristus demi keselamatan umat manusia.
Meskipun penghormatan Salib merupakan ritual yang dilakukan setiap tahun, tidak sedikit umat yang masih bertanya-tanya bagaimana cara penghormatan Salib Jumat Agung yang tepat. Apakah harus mencium Salib?
Apakah cukup dengan membungkuk atau berlutut? Dalam artikel ini, kita akan mengulas panduan penghormatan Salib yang benar, sesuai tradisi liturgi Katolik.
Penghormatan Salib bukan sekadar ritual seremonial, melainkan tindakan batin yang sarat makna.
Saat umat Katolik menghormati Salib, mereka diajak untuk merenungkan penderitaan dan wafat Yesus Kristus. Ini adalah bentuk ungkapan iman, hormat, dan syukur atas kasih yang begitu besar.
Dalam tradisi Gereja Katolik, Salib yang dihormati pada Jumat Agung bukanlah sekadar simbol, melainkan lambang nyata kasih Allah yang rela menderita demi umat-Nya.
Oleh karena itu, penghormatan dilakukan dengan penuh kesadaran, khusyuk, dan penghormatan mendalam.
Berikut ini adalah beberapa cara menghormati Salib pada Jumat Agung yang sesuai dengan tradisi dan makna liturgis:
Membungkuk dengan Khidmat
Saat berada di hadapan Salib, umat dapat membungkukkan badan secara sopan. Gerakan ini melambangkan kerendahan hati dan penghormatan kepada Yesus yang telah wafat di kayu salib. Biasanya dilakukan sebelum atau sesudah menghampiri Salib.
Berlutut di Depan Salib
Berlutut adalah tindakan penghormatan yang sangat dalam dalam tradisi Katolik. Umat dapat berlutut sejenak sambil merenungkan penderitaan Kristus, baik di depan Salib atau sebelum menyentuhnya.
Menyentuh atau Memegang Corpus
Dalam beberapa kesempatan, umat diperbolehkan menyentuh atau memegang corpus (tubuh Yesus pada Salib) sebagai bentuk kedekatan dan penghormatan. Tindakan ini bisa diiringi dengan doa singkat atau pengakuan iman pribadi.
Berlutut atau Membungkuk Sambil Menyentuh Salib
Kombinasi antara berlutut atau membungkuk sambil menyentuh Salib juga diperbolehkan. Ini mengekspresikan penyerahan diri kepada Allah dan rasa syukur atas karya penebusan Kristus.
Tidak Harus Mencium Salib
Di masa pasca pandemi atau demi alasan kebersihan, mencium Salib bisa diganti dengan gerakan simbolis lainnya seperti menundukkan kepala atau menyentuh Salib tanpa kontak langsung. Inti dari penghormatan adalah hati yang penuh hormat dan iman.
Penghormatan Salib saat Jumat Agung adalah momen sakral yang menyentuh batin umat Katolik.
Tata cara penghormatan Salib bisa dilakukan dengan berbagai cara: membungkuk, berlutut, menyentuh, atau memegang Salib, semuanya dilakukan dengan sikap khusyuk dan penuh rasa hormat.
Yang terpenting adalah makna di balik tindakan tersebut, yaitu mengenang dan merenungkan pengorbanan Yesus Kristus.
Sebagai umat beriman, mari kita mengikuti panduan penghormatan Salib Jumat Agung dengan tepat agar perayaan ini menjadi kesempatan mendalam untuk memperbarui iman dan kasih kita kepada Tuhan.
***