SERAYUNEWS– Bagi warga usia 40 tahun lebih di Desa Sirukun, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, tidak ada minuman berwarna yang paling digemari selain minum teh. Namun, bukan sembarang teh atau bukan teh pabrikan melainkan teh yang dimasak secara tradisional atau sagan. Hanya tiga daun pucuk paling atas yang dimasak.
“Kami menyebutnya teh tumenggung. Bahan dasarnya adalah tiga daun paling pucuk dan dipetik pada jam 07.00-10.00 WIB. Pemetikan menggunakan tangan atau tidak dengan alat pemotong lainnya,” kata Musripah, pembuat teh tumenggung dari Desa Sirukun Banjarnegara, Minggu (3/12/2023).
Penamaan teh tumenggung, kata dia, sudah dari turun temurun. Menurut riwayat yang dipercaya, dahulu kala ada seorang pembesar kerajaan yang bergelar tumenggung dan mengenalkan minuman teh dengan bahan tiga lembar daun pucuk paling atas. Alasannya, teh tersebut menguatkan jantung, mengobati pegal-pegal serta menyehatkan badan.
“Nyatanya, angkatan tua yang rutin minum teh tersebut hingga saat ini alhamdulillah masih sehat. Tidak mempunyai penyakit aneh-aneh seperti stroke, diabetes, atau bahkan jantungan,” katanya.
Teh tumenggung, kata dia, pemasakannya menggunakan api dari kayu bakar serta wajan dari tembikar. Saat dijadikan minuman, rasanya, ada rasa sepet, pahit namun menyegarkan dan paling nikmat diminum saat hangat.
Awalnya, Musripah hanya membuat untuk konsumsi diri sendiri dan keluarga. Namun, setelah banyak warga menanam teh dan permintaan juga mulai banyak, dirinya mulai memproduksi banyak. Termasuk membeli daun teh milik warga dengan syarat hanya 3 daun pucuk paling atas serta panen tidak menggunakan alat dengan jam petik adalah pagi. Harganya, tiap 1 kilogram teh tumenggung dibandrrol seharga Rp 150.000 dan hanya tanaman teh jawa atau dikenal dengan teh sinensis.
Dokter anggota IDI Cabang Banjarnegara, dr Masrurotut Daroen, mengatakan, mengutip dari jurnal kesehatan tentang jenis mutu teh hitam (camellia sinensis (L) O.Kuntze), teh hitam merupakan salah satu varietas teh yang sangat digemari di seluruh dunia. Jenis tersebut salah satu dari empat jenis olahan teh yang dihasilkan dari daun tanaman camellia sinensis. Jenis teh hasil olahan lainnya meliputi teh hijau, oolong, dan teh putih.
“Berbagai manfaat meminum teh hitam secara rutin adalah meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi risiko stroke, meningkatkan fokus, menurunkan kadar gula darah, mengurangi risiko beberapa jenis kanker, menurunkan kolesterol LDL,” kata dokter yang membuka praktik mandiri di Desa Sidarata Kecamatan Punggelan Banjarnegara,
Teh hitam mengandung hampir setengah dari jumlah kafein yang terdapat dalam kopi. Sehingga meskipun teh hitam memiliki banyak manfaat kesehatan, perlu diingat bahwa konsumsi kafein harus dijaga agar tidak melebihi 400 miligram per hari untuk menghindari efek samping seperti cemas, gelisah, dan kesulitan tidur.