Cilacap, serayunews.com
Manajer Engineering dan Development PT KPI Unit Cilacap Hermawan Yudistiro mengatakan, bahwa PLTS baru-baru ini dikembangkan di dua tempat, yakni Kompleks Perumahan Pertamina (Komperta) Gunung Simping dan Komplek Rumah Sakit Pertamina Cilacap (RSPC).
“Kita memiliki 2 Kompleks PLTS di Komperta Gunung Simping dengan kapasitas 1 MWp dan di komplek RSPC berkapasitas 1,34 MWp diperuntukkan untuk Kompleks Perumahan di RSPC dan operasional rumah sakit,” ujar Hermawan Yudistiro, Sabtu (16/10/2021).
Menurut Hermawan, PLTS dikembangkan dengan memanfaatkan lahan terbuka di sekitar kantor maupun atap bangunan gedung, dengan memasang panel surya di lahan sekitar 2 hektare. PLTS yang kembangkan tersebut diklaim bisa mengurangi hingga ratusan ton emisi CO2.
“PLTS bisa mengurangi energi dari fosil, untuk mengurangi efek emisi terkait pembakaran itu. Dalam satu bulan mampu mengurangi emisi hingga 177 ton emisi CO2. Ini cukup besar, kalau hitungan di pohon bisa capai 3.700 pohon,” ujarnya.
PLTS di Kompleks RSPC dioperasikan sekitar bulan September 2021, dan sebelumnya telah melalui masa ujicoba pada bulan Agustus 2021. Sehingga dengan dikembangkan PLTS ini mampu menghemat listrik hingga 167 ribu KWH per bulannya.
Selain itu, PLTS juga akan dikembangkan dengan penyimpanan daya baterai. Sebab, PLTS yang saat ini dioperasikan belum menggunakan daya baterai untuk menyimpan arus listriknya, sehingga energi listrik dihasilkan bergantung dari sinar matahari penuh. Sedangkan jika kondisi mendung ataupun malam hari masih menggunakan energi listrik lain.
“Saat ini penggunaan baterai secara investasi belum cukup baik, kedepan akan memiliki efisiensi yang lebih baik. Sekarang masih dihitung lagi karena Pertamina sedang mengembangkan baterai, harapannya nanti kalau sudah bagus, performanya bagus dan ekonominya masuk, mungkin kita akan pasang di PLTS ini,” ujarnya.
Selain PLTS, PT KPI Unit Cilacap juga mengembangkan Energi Baru Terbarukan berbasis matahari dan angin yang disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH), terletak di Dusun Bondan Desa Ujungalang Kecamatan Kampung Laut Kabupaten Cilacap.
Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Cilacap, Ibnu Adiwena mengatakan, PLTH merupakan program CSR untuk pengentasan daerah 3T (Terluar, Tertinggal dan Terpencil).
Upaya tersebut direalisasikan salah satunya melalui program tanggung jawab sosial perusahaan yang diberi nama Program Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (E-Mas Bayu).
Menurutnya akses listrik yang sangat terbatas ini sangat membantu masyarakat dan bisa dimanfaatkan oleh 78 kepala keluarga. Dampaknya juga sangat dirasakan manfaatnya di era digital ini, termasuk mempermudah untuk mengakses informasi dari media massa.
Selain digunakan untuk menghasilkan penerangan, PLTH juga dimanfaatkan untuk pengoperasian alat desalinasi air dari payau menjadi tawar dan juga untuk aerator tambak kelompok nelayan atau program Energi Mandiri Tambak Ikan (E-Mba Mina).
Sehingga dengan hadirnya PLTH, kebutuhan akan air bersih untuk masyarakat terpenuhi, dimana listrik digunakan untuk desalinasi air, yakni pengolahan air payau menjadi air tawar kapasitas 240 L/Jam, dan bisa dimanfaatkan oleh 78 kepala keluarga serta 1 rumah produksi UMKM pesisir.
“Dengan PLTH ini diharapakan ekonomi masyarakat bisa tumbuh dan pendidikan anak-anak khususnya di Dusun Bondan jadi lebih baik. Serta sebagai upaya untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDG’s) pada poin satu, mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk di manapun,” ujarnya.