SERAYUNEWS-Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, memerintahkan instansi terkait untuk memperketat pengawasan pergerakan hewan ternak.
Langkah ini guna mencegah penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK) agar tidak semakin meluas.
“Kami menekankan kepada para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, maupun kepala daerah. Harus betul-betul menjaga perlintasan (pergerakan hewan ternak), baik perbatasan provinsi maupun antarkabupaten,” ujar Nana di kantornya pada Senin (13/1/2025).
Nana meminta peningkatan pengawasan, termasuk pengecekan hewan ternak yang melintas di daerah masing-masing.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah per 12 Januari 2025 pukul 23.59 WIB, dari total 5.597.043 ekor hewan ternak, sebanyak 3.968 ekor kemungkinan terjangkit PMK.
Lima kabupaten dengan sebaran kasus PMK tertinggi adalah:
Dari total tersebut, sebanyak 482 ekor ternak sembuh, 89 ekor telah dipotong, dan 154 ekor mati.
Sisanya, sebanyak 3.243 ekor, sedang menjalani penanganan kuratif melalui pengobatan, terapi antibiotik, dan pemberian multivitamin.
Nana mengapresiasi upaya vaksinasi yang telah berjalan. Vaksin PMK dari Kementerian Kesehatan, terdistribusikan merata ke daerah-daerah yang menjadi sebaran PMK.
“Alhamdulillah, cukup banyak vaksin dari Kementerian Kesehatan, sehingga kita pun sudah kontribusikan ke kabupaten-kabupaten seduai dengan jumlah sapi,” tegasnya.
Nana memastikan langkah ini akan terus berjalan, untuk menekan penyebaran PMK secara signifikan.