
SERAYUNEWS – Peringatan Hari Ibu di Indonesia yang jatuh setiap tanggal 22 Desember merupakan momentum bersejarah untuk menghormati peran luar biasa perempuan. Tahun ini, bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu ke-97 dengan semangat pemberdayaan dan kesetaraan.
Sebagai bagian dari protokol resmi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) telah merilis panduan pelaksanaan upacara, termasuk naskah doa resmi yang digunakan secara nasional.
Penetapan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember bukan sekadar perayaan kasih sayang anak kepada ibu, melainkan bentuk penghormatan terhadap pergerakan perempuan Indonesia. Sejarah ini bermula dari Kongres Perempuan III di Bandung tahun 1938.
Momentum ini menandai kebangkitan perempuan dalam memperjuangkan kemerdekaan, pendidikan, dan hak-hak sosial. Oleh karena itu, peringatan ini lazimnya dirayakan dengan upacara bendera di berbagai instansi pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan.
Dalam susunan upacara resmi, pembacaan doa merupakan salah satu agenda inti. Doa ini dipanjatkan sebagai bentuk syukur atas dedikasi perempuan sebagai tiang keluarga dan penopang bangsa, serta permohonan agar Indonesia diberikan keberkahan melalui peran perempuan yang berdaya.
Berikut adalah naskah doa resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian PPPA untuk Peringatan Hari Ibu 2025.
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, wassalatu wassalamu’ala asyrafil anbiya’i wal mursalin, wa ‘ala alihi wa ashhabihi ajma’in.
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dengan segala kerendahan hati kami memohon curahan rahmat, taufik, dan rida-Mu. Pada hari yang penuh makna ini kami berkumpul untuk memperingati Hari Ibu Ke-97 Tahun 2025, hari yang mengingatkan kami akan keteguhan perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa.
Ya Allah, Engkau yang Maha Menyempurnakan segala ciptaan. Kami bersyukur atas limpahan kasih sayang-Mu yang menjadikan perempuan sebagai sumber kehidupan, tiang keluarga, penopang bangsa, dan penerus peradaban.
Jadikanlah ibu-ibu dan seluruh perempuan Indonesia insan yang kuat lahir dan batin, yang mampu berkarya, berdaya, serta membawa manfaat bagi sesama dan tanah air tercinta.
Ya Allah Yang Maha Bijaksana, Bimbinglah kami agar semangat perjuangan para pahlawan perempuan terdahulu tidak hanya dikenang, tetapi dilanjutkan dengan karya nyata.
Tumbuhkanlah dalam diri kami keberanian, keikhlasan, dan kecerdasan untuk menghadapi tantangan zaman, menuju Indonesia Emas Tahun 2045 Indonesia yang adil, makmur, setara, maju, dan bermartabat.
Ya Allah Yang Maha Memberi Kekuatan, Karuniakanlah kepada para pemimpin kami hikmah, kepekaan, dan kemampuan untuk membangun bangsa yang menghormati martabat perempuan, menjunjung kesetaraan gender, serta membuka ruang seluas-luasnya bagi perempuan untuk berperan dan memimpin sesuai fitrah dan potensi terbaiknya.
Ya Allah Yang Maha Pengampun, Ampunilah dosa kami, dosa kedua orangtua kami, para pemimpin kami, dan para pejuang bangsa yang telah mengorbankan jiwa raga demi persatuan Indonesia. Tempatkanlah rahmat dan ampunan-Mu.
Akhirnya, ya Allah, terimalah doa dan ikhtiar kami. Satukan hati kami dalam kebaikan, kuatkan langkah kami dalam perjuangan, dan tetapkan kami pada jalan yang Engkau ridai.
Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, waqina ‘adzaban-nar. Subhana Rabbika Rabbil ‘izzati ‘amma yashifun. Wasalamun ‘alal mursalin. Walhamdulillahi Rabbil ‘almiin. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Naskah doa tersebut menekankan pentingnya peran perempuan sebagai “tiang negara” yang tidak hanya berkontribusi di ranah domestik, tetapi juga dalam pembangunan nasional.
Harapan yang tertuang dalam doa ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana kesetaraan gender dan perlindungan terhadap hak perempuan menjadi salah satu kunci kemajuan bangsa.
Melalui teks doa ini, seluruh elemen masyarakat diajak untuk terus memberikan ruang bagi perempuan agar dapat memimpin dan berkarya sesuai dengan potensi terbaik mereka.***