
SERAYUNEWS- Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Wonosobo bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Wonosobo memperketat pengawasan harga dan ketersediaan bahan pokok dan penting (bapokting).
Langkah ini dilakukan guna menjaga stabilitas harga serta menjamin kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi selama momen libur panjang akhir tahun. Monitoring dan evaluasi harga bapokting tersebut dipimpin langsung KBO Satreskrim Polres Wonosobo, Ipda Heru Tri Nur Sasongko.
Kegiatan melibatkan Unit II Satreskrim serta lintas instansi terkait. Kegiatan berlangsung selama hampir dua pekan, mulai Rabu, 10 Desember 2025 hingga Jumat, 19 Desember 2025.
Dalam kegiatan ini, Satreskrim Polres Wonosobo menggandeng sejumlah instansi strategis, antara lain Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Kabupaten Wonosobo, Kodim 0707/Wonosobo, Kejaksaan Negeri Wonosobo dan Satpol PP Kabupaten Wonosobo.
Selain itu, ada dari unsure Disperkimhub, Bulog Sawangan, Disdagop Kabupaten Wonosobo, Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wonosobo.
Kolaborasi lintas sektor tersebut bertujuan memastikan pengawasan berjalan menyeluruh, mulai dari distribusi, ketersediaan stok, hingga stabilitas harga di tingkat konsumen.
Hasil monitoring di Pasar Induk Wonosobo dan Pasar Garung menunjukkan bahwa harga sejumlah komoditas bapokting masih bersifat fluktuatif. Namun, fluktuasi tersebut dinilai wajar dan tidak menunjukkan adanya lonjakan harga yang signifikan.
Petugas memastikan bahwa stok bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih tersedia dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga perayaan Natal dan Tahun Baru.
Selain pasar tradisional, tim gabungan juga melakukan pengecekan stok dan kuota gas elpiji 3 kilogram di SPBE PT Aji Gamita dan PT Era Gas Santosa. Dari hasil pengecekan, ketersediaan gas elpiji bersubsidi dipastikan masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
Petugas juga menyiapkan langkah antisipatif apabila terjadi lonjakan permintaan saat hari besar keagamaan. Penambahan kuota elpiji akan segera dilakukan agar tidak terjadi kelangkaan maupun kenaikan harga di tingkat pengecer.
Monitoring turut menyasar ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU, di antaranya SPBU Krasak dan SPBU Gontor. Pemeriksaan dilakukan terhadap jenis BBM Bio Solar, Pertalite, Pertamax, hingga Pertamax Dex.
Dari hasil pengecekan, stok BBM dipastikan dalam kondisi aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Wonosobo hingga akhir tahun 2025 dan awal 2026.
Tidak hanya fokus pada harga dan stok, tim juga melakukan pengawasan terhadap peredaran makanan kedaluwarsa di minimarket, toko grosir, hingga toko penyedia hampers Natal. Langkah ini bertujuan melindungi konsumen sekaligus memastikan keamanan pangan selama momen perayaan.
Petugas mengingatkan para pelaku usaha untuk lebih teliti dalam menjual produk pangan, terutama yang banyak diburu masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru.
Kapolres Wonosobo AKBP M. Kasim Akbar Bantilan menegaskan kegiatan monitoring tersebut merupakan bagian dari rangkaian persiapan Operasi Lilin Candi 2025.
Operasi ini akan digelar untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru di wilayah Kabupaten Wonosobo. Monitoring ini menjadi langkah awal dalam rangka persiapan Operasi Lilin Candi 2025.
#Kami akan terus melakukan pengawasan secara berkala untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dan penting tetap aman, harga stabil, tidak ada penimbunan, serta tidak beredar makanan kedaluwarsa,” tegas Kapolres.
Kapolres menambahkan, Polres Wonosobo bersama instansi terkait berkomitmen mengawal distribusi dan stabilitas kebutuhan masyarakat. Dengan pengawasan yang intensif, diharapkan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang, aman, dan nyaman.
“Stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjadi faktor penting dalam menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif selama Nataru,” pungkasnya.