Kawunganten, serayunews.com
Analis Kebencanaan BPBD Cilacap Gatot Arief Widodo menyampaikan, luapan air sungai menggenangi jembatan Kawunganten Cilacap terjadi pada Sabtu pagi. Penyebabnya adalah tingginya debit air dan sumbatan sampah di bawah jembatan.
“Panjang jembatan sekitar 80 meter lebar 6 meter, merupakan jalan nasional kewenangan provinsi. Kendaraan tak bisa melewati jembatan karena terendam air. Jembatan sisi selatan aspalnya terangkat karena terdorong arus yang dari utara,” ujar Gatot.
Gatot menyampaikan, jembatan yang terendam itu merupakan jalur nasional Jawa bagian selatan. Jalan itu menghubungkan antar kabupaten dan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sejumlah petugas pun siaga untuk membantu pengaturan lalu lintasnya, termasuk dari BPBD Cilacap.
“Upayanya agar tidak memberikan beban, karena belum diperiksa hingga air surut. Akibatnya yang melintas jalur tersebut tersendat dan terjebak macet,” ujarnya.
Menurut Gatot, bagi kendaraan yang akan melintas bisa melewari jalur alternatif melalui Mentasan. Selain itu, bisa dari Jeruklegi Kulon dari Alfamart belok kanan ke utara melewati perhutani sampai ke Kalijeruk, hingga masuk ke utara Pasar Kawunganten.
“Namun jalur itu hanya bisa dilewati roda empat kecil,” ujarnya.
Gatot menambahkan, limpasan air sungai hingga merendam jembatan di Kawunganten itu dalam siklusnya pernah terjadi 10 tahun silam. Debit air tinggi merupakan kiriman dari aliran sungai di bagian utara seperti Lumbir Banyumas.
“Imbauannya warga yang berada di bantaran sungai untuk waspada jika air meluap agar segera melapor ke desa dan segera untuk menyelamatkan diri,” imbaunya.