SERAYUNEWS-Sebagai antisipasi serta pencegahan dan mengurangi risiko satu kejadian, pihak keamanan Rumah Tahanan (Rutan) Banjarnegara melakukan patroli dan pengecekan bangunan. Hal ini menjadi bagian dari tindak lanjut imbauan terkait prakiraan adanya megathrust.
Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan surat imbauan terkait akan adanya megathrust. Gempa megathrust itu akibat pertemuan lempeng Indonesia Australia yang menyusut ke lempeng Eurasia atau lempeng benua dengan kedalaman kurang dari 50 kilometer.
Kepala Keamanan Rutan Banjarnegara Suparno mengatakan, meski Banjarnegara tidak masuk dalam zona merah terdampak kemungkinan adanya megathrust, pihaknya tetap melakukan antisipasi. Caranya, dengan pengecekan bangunan demi pengurangan risiko bencana.
Hal ini menjadi penting, mengingat dalam Rutan Banjarnegara terdapat banyak warga binaan yang tinggal dalam bangunan yang terbagi pada beberapa blok. Pengecekan bangunan ini juga bagian dari perawatan dan pemeriksaan sarana prasarana sebagai antisipasi dan pencegahan munculnya gangguan kamtib di dalam Rutan.
Kegiatan ini dilaksanakan juga sebagai bentuk implementasi Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. 8 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Keamanan dan Ketertiban pada Satuan Kerja Pemasyarakatan, serta deteksi dini.
“Kami sudah memeriksa kondisi bangunan dan lainnya. Hasilnya kondisi bangunan masih dalam kondisi baik dan berharap tidak ada kerusakan jika nantinya gempa megathrust tersebut benar-benar terjadi,” katanya.
Diketahui, ancaman tentang megathrust jadi perbincangan hangat belakangan ini. Sebab, megathrust menyimpan energi besar yang bisa picu gempa besar dan tsunami. Daerah yang
Zona megathrust sendiri ada di selatan Pulau Jawa. Sehingga di daerah tersebut juga diminta waspada terkait kemungkinan adanya gempa besar.