Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono mengatakan, kejadian tersebut bermula saat wilayah Banjarnegara diguyur hujan sejak siang hingga malam hari. Puncaknya sekitar pukul 21.30 WIB, masyarakat mendengar ada gerakan tanah yang cukup besar. Tak lama berselang, sebagian rumah tiga warga terseret dan ambruk.
Ketiga rumah tersebut yakni milik Sarmono (75) yang separuh rumahnya roboh, begitu juga dengan rumah milik Edi Purwanto (65) yang sebagian rumahnya ambruk. Selain itu kejadian serupa juga menimpa rumah milik Nurofik yang mengalami rusak sedang dan sebagian rumahnya roboh.
“Untuk sementara, keluarga yang rumahnya rusak mengungsi ke tempat yang lebih aman, selain itu, warga juga diminta tetap waspada, apalagi cuaca di wilayah Banjarnegara masih cukup ekstrem dengan intensitas hujan yang cukup tinggi dengan durasi waktu lama,” ujarnya.
Ia mengatakan hingga saat ini tim BPBD Banjarnegara bersama dengan relawan masih melakukan pemantauan dan tindakan antisipasi. Hal ini dilakukan mengingat masih ada potensi pergerakan tanah yang ada di sekitar lokasi.
“Selain merobohkan rumah, beberapa akses jalan juga amblas dan tidak bisa dilalui, sehingga kami meminta masyarakat untuk tetap waspada,” katanya.
