
SERAYUNEWS-Tim gabungan dari SAR, BPBD, PMI, TNI, Polri dan sejumlah relawan masih melakukan pencarian korban hanyut di sungai Serayu Banjarnegara. Pencarian dilakukan dengan membagi dua tim untuk melakukan penyisiran sungai dengan radius hingga 16 kilometer.
Korban hanyut adalah FM (20) warga Palembang, saat kejadian, korban bersama temannya sedang asyik bermain di sungai Serayu yang ada di Dusun Karangtanjung, Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, pada Kamis (13/11/2025) sore.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aji Piluroso mengatakan, pencarian sudah dilakukan sejak korban dinyatakan hanyut pada Kamis sore, namun hingga saat ini tim masih belum menemukan korban, bahkan pencarian sudah dilakukan dengan membagi tim.
“Ada dua tim, yakni tim yang menyisir dari jalur sungai, serta tim darat yang menyisir tepian sungai, dan sampai saat ini korban masih belum ditemukan,” kata Aji, Sabtu (15/11/2025).
Menurutnya, tim masih melakukan pencarian dengan kembali menyisir sungai yang dimulai dari titik 0, dimana korban terakhir terlihat, termasuk dengan menyusur sungai hingga Desa Panggisari, Kecamatan Mandiraja, dengan radius sekitar 16 kilometer.
“Kita terus lakukan pencarian, dan hari ini kita terus menyusuri sungai Serayu hingga jembatan Klampok dengan menggunakan perahu karet, termasuk dengan menggunakan perahu karet yang sudah dilengkapi dengan LCR,” ujarnya.
Seperti diketahui, seorang warga asal Palembang bernama FM (20), hilang terseret arus Sungai Serayu di Dusun Karangtanjung, Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara, pada Kamis (13/11/2025) sore.
Kejadian bermula ketika korban bermain air bersama rekannya, L (24) asal Bengkulu, sekitar pukul 16.20 WIB. Tak berselang lama, debit air naik. L mengajak FM untuk pulang, tetapi korban menolak karena ingin menghabiskan sebatang rokok. Setelah air terus meluap, FM akhirnya menuju tepi sungai.
Sesampainya di tepi sungai, FM teringat ponselnya tertinggal dan kembali turun untuk mengambilnya. Namun kondisi air sudah setinggi dada. Saat berusaha mencapai batu tempat ponsel diletakkan, FM terpeleset dan terseret arus Sungai Serayu yang deras.
L sempat mencoba meraih tangan rekannya, namun pegangan terlepas. FM terseret semakin jauh, sementara L selamat meski mengalami luka sobek di tangan dan kaki.
Rekan-rekan korban sempat melihat FM berusaha bertahan dengan berpegangan pada batu di tengah sungai, tetapi beberapa saat kemudian korban hilang dari permukaan air.