Banjarnegara, Serayunews.com
Dosen Kewirausahaan yang juga Direktur Busines Inovation Center STIE Tamansiswa Banjarnegara, Kristanto Setio Hari Purnomo mengatakan, adanya praktik dalam kewirausahaan ini merupakan bagian dari implementasi kurikulum terbaru, yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Selain itu, metode ini juga untuk menambah wawasan mahasiswa terhadap praktek dunia usaha serta memotivasi mahasiswa untuk ikut terlibat langsung sebagai wirausahawan muda yang tangguh, kreatif dan inovtif, sehingga secara nyata dapat ikut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Banjarnegara memiliki beberapa wilayah dengan tingkat kemiskinan ekstrim, sehingga praktik pengenalan wirausaha ini merupakan penjabaran dari Program Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis) melalui serangkaian kegiatan partisipatif yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menanggulangi masalah kemiskinan masyarakat sekitar,” katanya.
Dalam kegiatan ini, para mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi langsung sentra usaha rumahan dan UMKM yang ada di wilayah masing-masing, para mahasiswa ini juga melakukan analisa serta mengasesment dan mengolah data. Tak cukup sampai disitu, mahasiswa juga dituntut untuk melakukan inovasi produk demi meningkatkan harga jual produk.
“Mahasiswa yang turun juga membantu para pelaku UMKM untuk ikut menguruskan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku usaha yang belum memiliki, sehingga mempunyai legalitas dari pemerintah.,” katanya.
Ketua STIE Tamansiswa Banjarnegara, Lustono mengatakan, adanya Business Innovation Centre (BIC) merupakan sebuah upaya untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas keterampilan mahasiswa agar mampu berdaya saing serta berkompetisi yang sehat dalam usaha.