SERAYUNEWS– Jelang Hari Raya Iduladha 1445 H, banyak masyarakat yang mencari hewan untuk kurban seperti sapi dan kambing. Namun sebelum membeli, lebih baik pahami dan ketahui terlebih dahulu ciri-ciri hewan yang sehat.
Karena mendekati Hari Raya Kurban ini, tentunya banyak hewan kurban di tempat penjualan atau penampungan hewan. Bisa juga di pasar hewan maupun di penampungan kandang-kandang peternak.
Untuk memilih hewan kurban yang sehat dan terhindar dari penyakit, ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian. Mulai dari bentuk ciri-ciri fisiknya dan kelainan lainnya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan Cilacap, Slamet Sugino, menyampaikan beberapa tips memilih hewan kurban yang sehat. Hewan yang sehat terlihat dari bentuk fisiknya, di antaranya berbulu mengkilap (bersih).
“Pertama dari kelincahan. Untuk sapi, kambing dan domba, bisa dari mata dan yang utama adalah bulu mengkilap. Kemudian badan gemuk,” ujar Slamet, Jumat (31/5/2024).
Slamet menjelaskan, untuk jenis penyakit yang rawan menjangkit pada hewan tersebut yaitu penyakit mulut dan kuku (PMK). Kemudian ada lumpy skin disease (LSD) dan yang paling berbahaya yaitu antraks.
“Mengenai kesehatan kalau penyakit mulut dan kuku cirinya adanya luka di area mulut dan kuku. Kemudian mengeluarkan busa atau lendir. Kalau penyakit yang lain, tentunya ada luka atau koreng di tubuhnya. Jadi intinya kesehatan hewan nampak dari luar seperti mata, kaki, dan bulu kelihatan mengkilap menandakan hewan sehat,” ujarnya.
Slamet menjelaskan, berdasarkan Fatwa MUI tahun lalu hewan yang terkena PMK dan sudah sembuh sebenarnya boleh untuk konsumsi. Karena memang tidak berbahaya dan tidak menular kepada manusia.
Kemudian yang terkena LSD atau lato-lato yang sudah sembuh secara teknis, juga boleh karena tidak berbahaya atau menular kepada manusia.
“Yang menular dan berbahaya bagi manusia itu, hewan terjangkit penyakit antraks,” jelasnya.
Menurutnya, penyakit antraks ini cirinya luka atau koreng yang di tengahnya ada bekas warna hitam. Luka seperti itu khawatirnya antraks dan ciri yang lebih parah adalah keluar darah dari area hidung, mulut dan dubur.
“Semua dagingnya tidak boleh untuk konsumsi kalau yang terjangkit antraks. Tapi yang bekas terkena PMK atau LSD masih bisa untuk konsumsi,” tandasnya.