Cilacap, serayunews.com
Hal ini membuat sekelompok anak muda di Cilacap tergerak untuk mendirikan komunitas sejarah khusus mengenai Cilacap. Komunitas itu bernama Tjilatjap History.
Ketua Tjilatjap History Riyadh Ginanjar Widodo mengatakan, Komunitas ini terbentuk sejak 2019 lalu, karena didasari keinginannya untuk menyajikan sejarah Cilacap kepada masyarakat. Sehingga ia mengajak beberapa kawan untuk bergabung agar ikut berkontribusi di komunitasnya tersebut.
“Kalau saya pribadi memulai hobi mengumpulkan dokumen lama sejak 2013, hingga akhirnya mengajak teman yang sama-sama menyukai sejarah Cilacap untuk membuat komunitas ini. Hingga saat ini anggotanya sebanyak 30 orang,” ujarnya.
Dijelaskannya, tujuanya mendirikan komunitas untuk mewadahi siapapun yang gemar dan tertarik akan sejarah Cilacap. Karena masih banyak potensi sejarah dan benda peninggalan yang belum diketahui.
“Ternyata pegiat sejarah di Cilacap ini cukup banyak, hanya saja masih pribadi dan tersebar di berbagai wilayah. Nah dengan adanya komunitas menjadi lebih mudah untuk menginventarisir dokumen dan narasinya,” ungkap Riyadh.
Jadi kalau menurut Asep Kambali (Sejarawan), kata dia, untuk meruntuhkan suatu negara atau bahkan peradaban, cukup dengan menjauhkan generasi mudanya dari sejarah. Ini merupakan suatu hal yang tidak diinginkan oleh siapapun.
“Namun gejala itu udah terasa di sekitar kita, jadi kami ingin meminimalisir hal tersebut sedikit demi sedikit. Kegiatan kami tentu menginventarisir dokumen lawas tentang Cilacap, baik mengenai agraria, surat pos, surat perdagangan dan perkeretaapian. Serta menelisik bangunan kuno dan monumen. Misalnya tugu perjuangan yang ada di Sidareja, atau tugu kuburan masal yang ada di Karangtalun dan Stasiun Besar Cilacap,” tuturnya.
Pria 37 tahun ini mengungkapkan, hasil kegiatan komunitasnya bisa dinikmati masyarakat melalui platform Instagram, yaitu di @tjilatjaphistory. Ia menambahan, dalam waktu dekat komunitasnya akan membuat suatu pameran sejarah Cilacap.
“Kami sedang usahakan pamerannya, tadinya akan diselenggarakan bersamaan Hari Jadi Cilacap. Tapi karena masih pandemi akhirnya kami undur,” ungkap Riyadh.