SERAYUNEWS- Kompetisi Liga 4 2024/2025 siap bergulir. Proses drawing ulang putaran nasional Liga 4 telah dilakukan dan siap memasuki babak 64 besar!
Yang menarik, fase nasional ini tak hanya menghadirkan adu gengsi antar klub, tetapi juga menyuguhkan 16 lokasi pertandingan ikonik di berbagai daerah sebagai tuan rumah.
Setiap tempat membawa kekuatan lokal yang siap menjadi saksi lahirnya bintang-bintang baru sepak bola Indonesia.
Mulai 21 April hingga 27 Mei 2025, babak ini akan berlangsung di 16 stadion tersebar dari Jawa hingga Papua, yang masing-masing mewakili grup A hingga P.
Pemilihan lokasi yang beragam ini menunjukkan komitmen PSSI terhadap pemerataan pembinaan sepak bola nasional.
Kompetisi ini tidak terpusat hanya di kota besar, tetapi juga menyentuh daerah-daerah yang selama ini menjadi penyumbang talenta berbakat.
Dengan menjadikan stadion lokal sebagai tuan rumah, PSSI membuka peluang promosi wisata daerah, penguatan ekonomi lokal, dan peningkatan fasilitas olahraga daerah.
PSSI secara strategis memilih stadion yang bukan hanya memiliki infrastruktur memadai, tetapi juga basis suporter lokal yang kuat.
Berikut daftar lengkap stadion tuan rumah Liga 4 babak 64 besar.
Grup | Stadion | Lokasi |
---|---|---|
A | Stadion Jenderal Hoegeng | Kabupaten Pekalongan |
B | Stadion M. Sarengat | Kabupaten Batang |
C | Stadion Mandala Krida | Kota Yogyakarta |
D | Stadion Sultan Agung | Kabupaten Bantul |
E | Stadion Kebo Giro | Kabupaten Boyolali |
F | Stadion Angkatan 45 | Kabupaten Karanganyar |
G | Stadion UNS | Kota Surakarta |
H | Lapangan Kota Barat | Kota Surakarta |
I | Stadion Ketonggo | Kabupaten Ngawi |
J | Stadion Brawijaya | Kabupaten Kediri |
K | Stadion Brantas | Kabupaten Malang |
L | Stadion Thor | Kota Surabaya |
M | Stadion Jember Sport | Kabupaten Jember |
N | Stadion Diponegoro | Kabupaten Banyuwangi |
O | Stadion I Gusti Ngurah Rai | Kota Denpasar |
P | Stadion Kompyang Sujana | Kota Denpasar |
Setiap tuan rumah tidak hanya bertindak sebagai tempat penyelenggaraan, tetapi juga menjadi pusat geliat ekonomi dan hiburan lokal.
Kota seperti Yogyakarta, Surakarta, dan Denpasar memiliki reputasi sebagai kota sepak bola, sementara daerah seperti Malinau, Banyuwangi, hingga Merauke membawa pesona eksotis dari timur Indonesia.
Stadion Jenderal Hoegeng di Pekalongan akan menjadi sorotan utama Grup A, mengingat kota ini memiliki tradisi sepak bola kuat serta basis suporter fanatik.
Demikian pula Stadion Mandala Krida Yogyakarta, salah satu stadion legendaris Indonesia, akan menjadi saksi panasnya persaingan Grup C.
Di sisi timur, Stadion Kompyang dan I Gusti Ngurah Rai di Denpasar siap menjamu klub-klub dari NTT, NTB, hingga Papua dalam atmosfer yang khas Bali: eksotis tapi kompetitif.
Liga 4 2024/2025 bukan hanya ajang promosi ke Liga Nusantara, tapi sebuah gerakan masif membangkitkan sepak bola dari akar rumput.
Ke-16 lokasi tuan rumah menjadi pilar penting dalam upaya membangun fondasi sepak bola Indonesia yang inklusif dan berdaya saing.
Dari Jateng hingga Papua, dari stadion legendaris hingga venue baru, Liga 4 adalah panggung bagi daerah untuk bersinar, bukan hanya melalui tim, tetapi juga semangat tuan rumah yang membara!***