SERAYUNEWS– Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong pemerintah menyelesaikan fenomena maraknya kasus bullying secara lebih khusus, terutama yang melibatkan anak. Pemerintah harus memetakan faktor-faktor yang menjadi penyebab masih maraknya kasus bullying atau perundungan di Tanah Air.
Menurut Puan Maharani, praktik bullying yang terjadi, bisa disebabkan dari banyak faktor. Mulai dari lingkungan sekitar, maupun dari internal keluarga. Dia menyoroti bagaimana dampak bullying terhadap korban maupun pelaku. Bahkan, dampak bullying bisa membuat anak depresi, hingga meninggal dunia.
Dijelaskan, banyak sekali contoh anak yang depresi lalu melakukan tindakan nekat. Salah satu penyebabnya karena sering dibully. Masalah perundungan bukan persoalan sepele. “Jadi penanganannya tidak bisa sendiri-sendiri, karena saling berkaitan,” ungkap Puan Maharani dalam keterangannya di laman resmi DPR, dikutip Senin (2/10/2023).
Lebih lanjut Puan Maharani menyebutkan, banyak kasus ditemukan, pelaku bertindak nekad melakukan bullying, karena dia juga menjadi korban bullying. Faktor kurangnya support system dan bebasnya konten di media sosial juga bisa menjadi penyebab. Karenanya, perlu penanganan khusus dari kasus bullying anak yang melibatkan berbagai instansi.
Dia berharap pemerintah harus segera mencari pendekatan terbaik untuk mencegah sekaligus mengatasi maraknya kasus perundungan terutama di sekolahan. Diperlukan dukungan dari pemerintah untuk menciptakan ketahanan keluarga untuk memastikan anak dapat bertumbuh dengan fisik dan mental yang baik.
Selain itu, lanjut politikus PDI Perjuangan itu, penanganan lebih khusus juga menjadi penting agar pengusutan kasus bullying anak dapat berjalan dengan optimal. Karena dalam perundungan anak, pelaku dan korban sama-sama masih di bawah umur, sehingga membutuhkan perlakuan dan pendampingan khusus, termasuk pada sistem peradilannya.