SERAYUNEWS – Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan kembali membuat terobosan dalam pemberdayaan warga binaan.
Lewat kerja sama dengan PLN Pusat, mereka kini tengah menguji coba operasional pabrik batako berbasis limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA).
Inisiatif ini tak hanya menyasar pengolahan limbah, tetapi juga menjadi simbol transformasi sosial dan pembinaan keterampilan para narapidana.
Kepala Lapas Karanganyar, Riko Purnama Candra, turut mendampingi langsung proses peninjauan mesin pencetak batako oleh tim teknis PLN.
Mesin tersebut dirancang untuk mengolah FABA, limbah dari pembakaran batu bara di pembangkit listrik, menjadi material bangunan yang ekonomis dan ramah lingkungan.
“Ini adalah bagian dari upaya kami dalam membina warga binaan agar dapat siap kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang berguna,” ujar Riko, Sabtu (2/8/2025).
Menurut Riko, pabrik batako ini bukan sekadar fasilitas produksi, tetapi juga media pembelajaran kerja. Para warga binaan dapat mengasah keterampilan teknis, meningkatkan rasa percaya diri, dan siap menghadapi dunia kerja setelah bebas.
PLN Pusat menyambut baik sinergi ini. Mereka mengapresiasi kesiapan Lapas Karanganyar dalam memfasilitasi pelatihan dan operasional, serta menilai program ini sebagai jawaban atas dua isu besar sekaligus: pengelolaan limbah yang berkelanjutan dan kontribusi sosial nyata melalui pembinaan narapidana.
Saat ini, proyek masih dalam tahap uji coba. Selanjutnya, pelatihan lanjutan akan difokuskan pada peningkatan kualitas produksi dan efisiensi operasional.
Jika berjalan lancar, pabrik batako ini akan menjadi unit usaha unggulan di Lapas Karanganyar.
Lebih dari itu, program ini juga diharapkan menjadi contoh nyata sinergi lingkungan dan sosial, menjadikan limbah sebagai peluang, serta warga binaan sebagai agen perubahan positif.