SERAYUNEWS – Nama Danantara kini menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Warganet memberikan beragam reaksi terhadap rencana pengelolaan sejumlah BUMN besar oleh Danantara.
Di platform X, misalnya, banyak YouTuber dan Financial Influencer yang mencoba memberikan edukasi mengenai peran serta dampak dari pembentukan dana investasi ini.
Namun, tidak semua pihak menerima kehadiran Danantara dengan tangan terbuka. Sejumlah warganet mengungkapkan kekhawatiran, terutama terkait transparansi dan profesionalisme pengelolaannya.
Reaksi warganet terhadap Danantara cukup beragam. Ada yang mengusulkan aksi menarik dana dari bank BUMN sebagai bentuk protes, seperti yang dicuitkan oleh akun @Petrolw***.
“Gimana kalau kita semua menarik uang dari Bank BUMN serentak pada 28 Februari? Bakal seru kayaknya.”
Sementara itu, pemilik akun X @JhonSito*** mengungkapkan adanya gelombang pemindahan dana dari bank BUMN ke bank swasta yang dilakukan oleh beberapa pengusaha kaya.
Lebih lanjut, menurutnya, hal tersebut menunjukkan adanya ketidakpercayaan terhadap Danantara akibat kesan politis yang kuat.
“Efek Danantara: Bapak teman saya yang seorang pengusaha sukses hari ini sudah MEMINDAHKAN dana dari bank BUMN (warna biru) ke bank swasta (juga warna biru). Teman-teman bapaknya juga sudah melakukan hal yang sama sejak beberapa hari lalu. Ada ketidakpercayaan terhadap Danantara karena kesan politis yang kuat,” cuit akun @JhonSito***.
Akun lain, @bambang_b***, menyoroti aspek transparansi dan akuntabilitas. Menurutnya, proses audit oleh BPK harus mendapat izin DPR.
Sementara itu, para petinggi perusahaan yang berada di bawah Danantara dugaannya bisa lolos dari jerat hukum, apalagi jika memiliki koneksi politik tertentu.
“Susah percaya sih, BPK harus izin DPR dulu kalau mau audit. Kalau pun ada masalah, petinggi-petingginya bisa lolos dari hukum. Apalagi, katanya yang pegang nanti masih ada hubungan dengan pejabat tertentu,” tulis akun @bambang_b***.
Publik semakin menyoroti Danantara karena dana investasi ini bakal mengelola beberapa BUMN dengan aset bernilai triliunan rupiah. Berikut tujuh BUMN besar yang berada dalam skema pengelolaan Danantara:
1. Bank Mandiri – Rp2.174 triliun
Bank terbesar di Indonesia ini memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui layanan keuangan dan kredit.
2. Bank Rakyat Indonesia (BRI) – Rp1.965 triliun
Terkenal sebagai bank yang fokus pada UMKM, BRI memiliki jaringan terluas di Tanah Air dan menjadi tulang punggung perekonomian rakyat.
3. Perusahaan Listrik Negara (PLN) – Rp1.671 triliun
Sebagai penyedia listrik utama di Indonesia, PLN memiliki peran strategis dalam memastikan pasokan listrik nasional tetap stabil dan merata.
4. Pertamina – Rp1.412 triliun
Perusahaan energi milik negara ini bertanggung jawab atas penyediaan bahan bakar minyak serta pengembangan energi baru dan terbarukan.
5. Bank Negara Indonesia (BNI) – Rp1.087 triliun
Fokus utama BNI adalah pembiayaan sektor korporasi dan investasi, serta ekspansi bisnis ke kancah internasional.
6. Telkom Indonesia – Rp318 triliun
Telkom memegang peran sentral dalam pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan digitalisasi di Indonesia.
7. Mining Industry Indonesia (Mind ID) – Rp259 triliun
Holding industri pertambangan ini mengelola komoditas strategis seperti emas, nikel, dan bauksit.
Selain tujuh BUMN di atas, Indonesia Investment Authority (INA) dengan aset senilai Rp163 triliun juga termasuk dalam rencana pengelolaan oleh Danantara.
Demikian 7 BUMN raksasa yang bakal berada dalam pengelolaan Danantara, lengkap dengan respons dari warganet X. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.***(Umi Uswatun Hasanah)