SERAYUNEWS – Fenomena langka terjadi di SD Negeri 10 Krandegan, Kecamatan Banjarnegara. Di tengah wilayah perkotaan, sekolah ini hanya menerima dua siswa baru di kelas 1 untuk tahun ajaran 2025/2026. Meski begitu, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa.
Kepala SDN 10 Krandegan, Kanti Lestari, mengatakan jumlah siswa baru tahun ini turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
“Untuk tahun ini kita hanya mendapatkan 2 siswa, sementara tahun pelajaran lalu SDN 10 Krandegan ini juga hanya mendapatkan 7 siswa,” katanya, Jumat (18/7/2025).
Secara keseluruhan, SDN 10 Krandegan kini hanya memiliki 43 siswa aktif dari kelas 1 hingga kelas 6.
Menurut Kanti, pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya untuk menjaring siswa baru, termasuk sosialisasi dari rumah ke rumah dan berkoordinasi dengan komite sekolah.
“Kalau upaya untuk menggaet siswa kami sudah berusaha maksimal, bahkan sampai door to door, tetapi hasilnya hanya mendapatkan 2 siswa,” ujarnya.
Kanti mengungkapkan, lokasi geografis dan persaingan dengan sekolah lain menjadi tantangan berat. Dalam radius 5 kilometer, terdapat sekolah-sekolah dengan fasilitas lebih lengkap dan kapasitas lebih besar.
“Mungkin karena kondisi geografis juga, sebab dekat sini masih ada SD negeri dan SD swasta yang lebih besar, sehingga kami kesulitan mendapatkan siswa,” jelasnya.
Beberapa sekolah yang berada di sekitar SDN 10 Krandegan antara lain SDN Argasoka, SDN 4 Krandegan, dan SD Muhammadiyah Banjarnegara.
Tak hanya kekurangan siswa, infrastruktur sekolah pun mengalami kerusakan. Ruang kelas 1 kini dipindahkan ke ruang kepala sekolah, karena salah satu ruang belajar tidak layak digunakan. Sebagian siswa bahkan belajar di ruang perpustakaan.
“Kebetulan memang ada ruang kelas yang sudah rusak, jadi kelas 1 ini pakai ruang kepala sekolah. Ada juga yang memakai perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar siswa,” terang Kanti.
Kanti berharap ke depan pemerintah bisa menerapkan sistem zonasi secara adil, bahkan hingga jenjang sekolah dasar. Menurutnya, zonasi bisa membantu pemerataan jumlah siswa di seluruh sekolah negeri.
Salah satu siswa kelas 1, Azka Dianka, mengaku tetap semangat meskipun hanya memiliki satu teman sekelas.
“Meski hanya 2 orang, saya tetap senang dan semangat belajar, karena sekolahnya dekat rumah,” ujar Azka sambil tersenyum.