SERAYUNEWS-Laga sepak bola derby Muria Liga 2 grup 2 antara Persipa Pati vs Persijap Jepara berlangsung aman. Laga berakhir 1-1, Minggu (1/12/2024). Hanya saja, setelah laga tuntas, penganiayaan terjadi di Kudus.
Partai Persipa vs Persijap di Stadion Joyokusumo Pati memang sudah dipantau sejak sebelum laga. Bahkan Polres Kudus sudah memberikan imbauan sehari sebelum pertandingan.
Melalui Instagramnya, Polres Kudus mengimbau agar suporter tim tamu yakni suporter Persijap Jepara tak hadir ke Pati. Tentunya untuk kondusivitas.
Bukan hanya diimbau tak hadir ke Pati, tapi suporter Persijap juga diimbau tak melintasi Kudus. Sekadar diketahui, Persiku Kudus adalah juga kontestan Liga 2.
Tapi imbauan itu tak mempan. Saat laga berlangsung, suporter Persijap datang ke Stadion Joyokusumo. Jika dilihat dari tayangan langsung di vidio.com, jumlah mereka tak sedikit.
Lalu setelah laga tuntas, malam harinya video amatir warga banyak melintas di media sosial. Aksi biadab penyerangan pada seorang warga Kudus terjadi.
Korban yang belakangan diketahui bernama Irfan, terkapar di tepi jalan. Lalu diamankan untuk dirujuk di rumah sakit. Setelah mendapatkan perawatan Irfan boleh pulang ke rumah.
Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic pun menjenguk Irfan. Kapolres meluruskan informasi yang berkembang. Kapolres mengatakan bahwa kondisi Irfan membaik. Maka, Kapolres pun meluruskan, tak benar jika Irfan kritis dan bahkan meninggal dunia.
“Alhamdulillah kondisi saudara Irfan membaik,” kata Kapolres seperti dikutip dari Instagram Polres Kudus, Senin (2/12/2024).
Kemudian terkait penganiayaan Kapolres sudah meminta pada keluarga Irfan untuk melapor. “Pasti kita tindak lanjuti, pasti kita tuntaskan,” kata Kapolres.
Pihak Polres Kudus pun sudah menghimpun banyak informasi dari kejadian tersebut. Informasi yang muncul di WhatsApp Group terkait insiden tersebut juga sudah dikumpulkan.
Dari video yang beredar, oknum suporter yang melintas di Kudus memang melakukan aksi anarkis. Termasuk melakukan penganiayaan.