Cilacap, Serayunews.com-Awal tahun 2020 ini, sudah ada sebanyak 52 orang terkena demam berdarah di Kabupaten Cilacap. Dari jumlah tersebut satu orang meninggal dunia.
Secara rinci, kasus ditangani di Puskesmas Majenang 2, Cimanggu 1 dua kasus, Cimanggu 2 ada dua kasjs, Cipari satu kasus, Sidareja dua kasus, Gandrungmangu satu kasus, Bantarsari empat kasus, Kawunganten empat kasus, Jeruklegi 2 satu kasus, Kesugihan 1 tujuh kasus, Kesugihan 2 ada tiga kasus, Adipala 1 satu kasus, Adipala 2 satu kasus, Maos satu kasus, Kroya 1 satu kasus, Nusawungu 2 ada sembilan kasus, dan satu diantaranya meninggal dunia. Puskesmas Cilacap Tengah 1 ada satu kasus, dan Cilacap Tengah 2 satu kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan kasus demam berdarah ini merupakan akulumasi sejal awal Januari sampai 10 Februari 2020. Di awal Januari ada 40 kasus, dan pada Februari sudah ada 12 kasus.
“Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Nusawungu, dengan satu orang meninggal dunia,” ujarnya, Selasa (11/2).
Jumlah kasus demam berdarah ini meningkat dibandingkan tahun 2019. Dimana pada Bulan Januari kejadian mencapai 32 kasus.
Faktor lingkungan, dengan adanya perubahan cuaca, menjadi penyebab terjadinya kasus demam berdarah di Cilacap. Dikatakan, pada saat ini musim penghujan, menjadi waktu paling cocok untuk bereproduksi nyamuk Aedes aegypti.
“Musim hujan ini, telor Aedes aegypti yang sebelumnya non aktif jadi menetas, sehingga merebak, menjadi dewasa dan berpotensi menyebarkan virus,” katanya.
DKK melalui Puskesmas sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Dengan membersihkan penampungan air, menutup penampungan air, serta mengubur barang bekas.
PSN akan efektif, kata dia jika dilakukan oleh seluruh masyarakat secara mandiri dan serentak dengan gerakan satu rumah satu Jumantik (Juru Pemantau Jentik). Sehingga masyarakat bertanggung jawab akan kesehatan masing-masing dengan fasilitasi dari tenaga kesehatan.
“Kita harus menggerakan PSN terutama ei musim penghujan ini, kalau memamg sudah cukup banyak kasus, kami dari dinas kesehatan melakukan penyelidikan epidemiologi kemudian jika memenuhi persyaratan maka dilakukan foging,” katanya.
Untuk itu, DKK Cilacap merencanakan akan menggelar pekan PSN serentak seluruh kabupaten secara massal, pada Hari Jadi Kabupaten Cilacap di Bulan Maret. PSN massal menurutnya akan lebih efektif, untuk pemutusan siklus hidup nyamuk. (ale)