SERAYUNEWS– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan di wilayah Banyumas Raya termasuk Cilacap terjadi pada bulan Oktober 2024. Pada masa peralihan musim kemarau ke musim hujan saat ini, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem di antaranya angin puting beliung dan hujan disertai petir.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, bahwa meski sempat turun hujan di sejumlah wilayah Banyumas Raya, namun saat ini belum masuk dalam musim penghujan.
“Bulan September ini, sudah ada hujan, hanya saja belum masuk kategori awal musim hujan karena hujan belum kontinyu dan intensitasnya masih didominasi hujan ringan. Di prakiraan awal musim hujan terjadi pada bulan Oktober,” ujar Teguh, Senin (9/9/2024).
Lebih lanjut, Teguh menyebut, bahwa sejumlah wilayah Barlingmascakeb sempat diguyur hujan pada Minggu (8/9), bahkan di Kabupaten Banyumas bagian barat diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat (antara 20-100mm per hari). Tercatat di Gumelar 70 mm (lebat), lumbir 45 mm (sedang), Klapa Gading 31 mm (sedang) dan Danareja 40 mm (sedang).
“Hujan yang terjadi kemarin disebabkan oleh fenomena MJO yang aktif di Samudera Hindia dan adanya gelombang Rossby yang juga aktif,” tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan prediksi BMKG, Wilayah Banyumas Raya masih berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang dalam 5 hari ke depan. Untuk menghadapi masa peralihan musim, BMKG mewaspadai terhadap potensi cuaca ekstrem.
“Sebelum masuk musim hujan biasanya ada peralihan musim, atau musim transisi. Di saat musim transisi harus waspada terhadap kejadian ekstrem seperti angin puting beliung, dan hujan disertai petir,” tandasnya.
Seperti diketahui, wilayah Banyumas Raya meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banjarnegara. Sementara Barlingmascakeb adalah kependekan dari wilayah Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen.