SERAYUNEWS- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Provinsi Jawa Tengah, khususnya wilayah Banyumas Raya.
Peringatan ini berlaku selama tiga hari, yakni mulai Selasa, 6 Mei hingga Kamis, 8 Mei 2025, seiring dengan meningkatnya potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di sejumlah daerah.
BMKG menyampaikan bahwa kondisi atmosfer saat ini menunjukkan adanya peningkatan aktifnya dinamika atmosfer lokal, seperti pemanasan permukaan, konvergensi angin, dan massa udara basah di wilayah Jawa Tengah.
Kombinasi faktor-faktor ini berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem secara tiba-tiba.
Hari Pertama – Selasa, 6 Mei 2025
Wilayah yang perlu waspada terhadap potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang meliputi:
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Kota dan Kabupaten Magelang, Klaten, serta Wonogiri.
Kondisi ini dapat memicu bencana banjir lokal, genangan, longsor, dan pohon tumbang, terutama di daerah dengan topografi pegunungan dan dataran rendah yang rawan.
Hari Kedua – Rabu, 7 Mei 2025
Pada hari ini, wilayah terdampak meluas secara signifikan. BMKG memprediksi kondisi cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 21 kabupaten/kota, yaitu:
Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kota/Kab. Magelang, Kab. Semarang, Salatiga, Boyolali, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Karanganyar, Wonogiri, Grobogan, Blora, Pati, dan Kudus.
Hari kedua diperkirakan menjadi puncak potensi cuaca ekstrem, sehingga masyarakat diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, terutama pengguna jalan, nelayan, serta warga di daerah bantaran sungai dan lereng bukit.
Hari Ketiga – Kamis, 8 Mei 2025
Pada hari terakhir periode peringatan dini, wilayah terdampak mulai menyempit, namun potensi cuaca buruk masih tetap ada di:
Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kota/Kabupaten Magelang, dan Purworejo.
Meski jumlah wilayah berkurang, potensi hujan lebat dan cuaca ekstrem tetap bisa menyebabkan gangguan aktivitas harian serta berdampak pada infrastruktur.
BMKG mengimbau masyarakat untuk:
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses:
Cuaca ekstrem bukan hanya tentang hujan deras. Ancaman petir dan angin kencang bisa berdampak besar terhadap keselamatan dan kenyamanan aktivitas masyarakat. Tetap waspada dan siaga!