Binangun, serayunews.com
Kades Jepara Kulon, Sahid mengatakan, tradisi ini sudah turun-temurun, selama ratusan tahun.
“Ini sebagai wujud syukur kami atas limpahan rejeki,” katanya kepada serayunews.com, Jumat (17/6/2022).
Menurutnya, tradisi ini sangat pantang untuk tidak terselenggara. Karena selain menjadi wujud rasa syukur, Merdi Bumi juga sebagai sarana memohon keselamatan dan keberkahan desa. Oleh karena itu, tradisi ini wajib terlaksana setiap satu tahun sekali.
“Sesuai dengan namannya, Merdi Bumi yang berarti selametan bumi. Bagi kami sangat sakral, karena mendoakan hasil bumi yang melimpah,” tuturnya.
Sahid menceritakan, acara bermula dengan membawa gunungan hasil bumi. Gunungan tersebut diarak dari Lapangan Jaga Raga menuju kediaman kepala desa. Para tokoh adat, perangkat desa l, hingga masyarakat pun ikut dalam arak-arakan tersebut.
“Kegiatan Merdi Bumi berlanjut dengan tradisi wayang kulit semalam suntuk. Kegiatan ini bagian dari nguri-uri budaya leluhur yang menjadi warisan dari nenek moyang Desa Jepara Kulon,” jelasnya.