SERAYUNEWS – Menjelang pergantian tahun Masehi, saat ini umat Muslim juga sering muncul pertanyaan tentang “1 Rajab 2025 Jatuh Pada Tanggal Berapa?”.
Sebab, Bulan Rajab menjadi salah satu bulan yang spesial bagi orang pemeluk agama IsIam. Biasanya, memanfaatkan momen ini untuk memperbanyak amalan baik, termasuk shalawat dan berpuasa.
Guna menjawab pertanyaan tersebut, berikut serayunews.com sajikan informasi selengkapnya untuk Anda lengkap dengan penetapan versi Kemenag dan Muhammadiyah.
Sebelum membahas lebih lanjut, alangkah baiknya mengetahui amalan-amalan apa saja yang bisa Muslim maupun Muslimah kerjakan saat bulan Rajab 2025 mendatang.
Berikut adalah amalan-amalan yang dapat dilakukan untuk meraih keistimewaan bulan Rajab, sebagaimana melansir laman resmi NU Online di antaranya:
1. Menghidupkan Malam Pertama Bulan Rajab
Malam pertama dalam Bulan Rajab merupakan salah satu malam yang mustajab untuk umat Muslim memanjatkan doa. Dalam kitab Al-Umm, Imam Syafi’i menyatakan:
وَ بَلَغنَا اَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: اِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمسِ لَيَالٍ فِي لَيلَةِ الْجُمعَةِ، وَ لَيلَةِ الْاضْحَى، وَ لَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَلَيلةٍ مِن رَجَب، وَ لَيلَةٍ النِّصفَ مَِن شَعبَان
Artinya: “Sesungguhnya doa diijabah pada lima malam: malam jum’at, malam iduladha, malam idulfitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam pertengahan bulan Sya’ban,”
Karena keistimewaan yang tinggi, disarankan bagi umat Islam untuk menghidupkan malam pertama bulan Rajab dengan memanjatkan doa. Lalu, melakukan amal baik seperti shalat sunnah dan berzikir sebanyak-banyaknya.
2. Berpuasa
Amalan kedua yang bisa kita kerjakan dalam menyambut Bulan Rajab adalah Berpuasa. Karena, mempunyai banyak keutamaan ketika akan melaksanakannya.
Keutamaan berpuasa di bulan Rajab karena iman dan ikhlas dalam kitab Durratun Nasihin dirincikan sebagai berikut:
3. Memperbanyak Shalawat
Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW memiliki banyak keutamaan, terlebih jika diperbanyak dalam bulan Rajab.
Dari Abdurrahman bin Auf, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: Jibril telah datang kepadaku dan berkata,
“Ya Muhammad, tidak seorang pun yang bershalawat kepadamu kecuali didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Dan barang siapa yang didoakan oleh malaikat, maka ia tergolong penghuni surga.”
Berbagai bacaan shalawat dapat orang Islam perbanyak pada siang dan malam hari di bulan Rajab. Mulai dari yang bacaannya singkat seperti shalawat Jibril sampai yang panjang seperti shalawat nariyah dan badar.
Selanjutnya, berdasarkan kalender hijriah dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), 1 Rajab 1446 H jatuh pada hari Selasa, 1 Januari 2025. Bulan Rajab sendiri bakal berakhir pada Kamis, 30 Januari 2025 mendatang.
Sementara itu, 1 Rajab 2025 versi Muhammadiyah ketika melihat data Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), juga bertepatan dengan 1 Januari 2025 M.
Melansir laman resmi Muhammadiyah, penetapan ini mengacu pada prinsip global-unifikatif, yakni satu hari satu tanggal yang berlaku seragam di seluruh dunia.
Para astronom sepakat bahwa ijtimak adalah batas astronomis dalam perhitungan kalender hijriah. Dalam konteks 1 Rajab 1446 H, ijtimak terjadi pada Senin, 30 Desember 2024 pukul 22:26:42 GMT.
KHGT juga mengandalkan hisab imkan rukyat. Dengan menetapkan ambang batas imkan rukyat 5 derajat untuk ketinggian bulan dan 8 derajat untuk sudut elongasi, KHGT memastikan bahwa awal bulan baru tidak dimulai sebelum memenuhi kriteria tersebut.
“Dalam kasus 1 Rajab 1446 H, awal imkan rukyat global tercapai pada Selasa, 31 Desember 2024 pukul 10:58:51 GMT, dengan tinggi bulan mencapai 7 derajat dan elongasi 8 derajat,” jelas Muhammadiyah, mengutip pada Senin (30/12/2024).
Pilihan parameter imkan rukyat 5-8 derajat tersebut mencerminkan kompromi antara pendekatan hisab modern dan tradisi rukyat yang masih dipegang kuat oleh sebagian besar umat Islam.
Dengan cara ini, KHGT berusaha menjembatani perbedaan pandangan yang selama ini menjadi sumber polemik dalam penentuan awal bulan hijriah.
Selain itu, KHGT juga punya prinsip bahwa masuknya awal bulan tidak boleh ditunda di tempat mana pun jika hilal telah memenuhi kriteria imkan rukyat. Dengan demikian, 1 Rajab 1446 H secara seragam ditetapkan jatuh pada Rabu, 1 Januari 2025 M.
Sedangkan, Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) belum menetapkan 1 Rajab 1446 H/2025 M. Biasanya, Lembaga Falakiyah (LF) PBNU baru menetapkan H-1 dengan didasari pantauan hilal.
Demikian, 1 Rajab 2025 versi Kemenag dan Muhammadiyah yang secara serentak jatuh pada Rabu (1/1/2025) mendatang.
Mari sambut bulan istimewa ini dengan perbanyak ibadah serta amal saleh.***