
SERAYUNEWS– 12 Kepala Keluarga (KK) di Desa Danasari Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga terisolir akibat terjadinya tanah longsor. Bencana alam tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak Minggu (21/12/2025).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Revon Hapinidriat, Senin (22/12/2025) malam mengatakan longsor terjadi di Dusun Danareja Desa Danasari. “Sebanyak 12 KK terisolir karena akses jalan tertutup,” ungkapnya.
Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif bersama Wabup Dimas Prasetyahani langsung meninjau lokasi longsor tersebut. Bupati Fahmi menegaskan pihaknya menyiapkan pembangunan jembatan darurat untuk mengatasi akses terputus akibat tanah longsor di Desa Danasari. “Longsor tersebut mengisolir Dusun Danareja setelah memutus jalan desa yang menjadi satu-satunya akses warga,” ujar Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif.
Bupati Fahmi menyampaikan bahwa longsor dilaporkan terjadi pada Minggu sore dan berdampak serius terhadap akses warga.
“Longsor ini memutus jalan desa sekaligus Jalan Usaha Tani di Desa Danasari yang itu merupakan satu-satunya akses dari sejumlah warga Desa Danasari jadi sejumlah 12 rumah yang terputus aksesnya sehingga tidak bisa dilalui,” kata Bupati.
Sebagai langkah awal, Pemkab Purbalingga akan membangun jembatan darurat agar akses warga dapat kembali tersambung.
“Nah nanti kami dari Pemda akan membantu jembatan darurat berupa jembatan krapyak sehingga bisa dilalui terlebih dahulu,” katanya.
Pembangunan jembatan darurat tersebut direncanakan akan mendapat dukungan dari Baznas atau PMI dalam proses pelaksanaannya. Sebagai langkah darurat, BPBD Purbalingga bergotong royong bersama warga dan unsur terkait menyusun jalan setapak alternatif di tepi longsoran, dengan izin pemilik lahan.
Namun, jalan darurat tersebut hanya dapat dilalui pejalan kaki dan tidak memungkinkan untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
Selain memutus akses jalan, longsor juga merusak saluran irigasi persawahan. Jika tidak segera ditangani, sekitar 25 hektare sawah terancam kekeringan.
“Solusinya kami dari DPU akan fasilitasi pipa untuk menghubungkan kembali saluran irigasi yang terputus,” imbuh Bupati Fahmi.