Sehingga jumlah total 2.724 kasus positif dengan rincian 2.086 sembuh, 86 orang meninggal dunia dan 552 orang pasien positif aktif.
Peningkatan tersebut tersebar di 23 kecamatan di Cilacap. Hanya satu kecamatan yang tidak ada penularan, yakni Dayeuhluhur.
Angka penularan tertinggi ada di kecamatan Cilacap Selatan sebanyak 100 orang, lalu kecamatan Cilacap Tengah 91 orang, Cilacap Utara sebanyak 78 orang, Kecamatan Jeruklegi 46 orang, Kecamatan Kroya 41 orang, Kecamatan Kesugihan sebanyak 39 orang.
Selain itu Wanareja 3 orang, Majenang 21 orang, Cimanggu 17 orang, Karangpucung 20 orang, Cipari 4 orang, Sidareja 2 orang, Kedungreja 1 orang, Patimuan 1 orang, Gandrungmangu 5 orang, Bantarsari 4 orang dan Kawunganten 3 orang.
Adipala 18 orang, Maos 8 orang, Binangun 14 orang, Sampang 9 orang, Nusawungu 13 orang, Kampung Laut 2 orang. Selain itu ada 12 orang dari luar Cilacap.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan jika penambahan berasal dari pemeriksaan-pemeriksaan yang sudah dilakukan sebelumnya.
“Penambahan berasal dari pemeriksaan yang sudah dilakukan,” ujarnya.
Sedangkan untuk ASN yang kontak erat dengan Bupati Cilacap maupun Isteri yang terkonfirmasi positif hasilnya sudah diketahui.
“Yang kontak erat dengan Bupati dan Bu Teti semuanya sudah ada hasilnya dan negatif semua,” katanya.
Ada sebanyak 140 orang ASN maupun masyarakat yang menjadi kontak erat dengan Bupati dan juga Teti Rohatiningsih yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji terkonfirmasi positif pada Sabtu (5/12) lalu. Selanjutnya isteri Bupati, Teti Rohatiningsih dinyatakan positif setelah melakukan tes swab setelah Bupati dinyatakan positif, pasa Senin (7/12).
Bupati Cilacap menghimbau masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan dengan selalu menerapkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
