Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Trikomara Sidhy menjelaskan, saat ini di wilayah Cilacap masih berpotensi terjadi cuaca ektrem di masa puncak musim hujan yang diperkirakan hingga bulan Maret.
BPBD Cilacap menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada karena saat terjadi cuaca ektrem berpotensi terjadinya hujan disertai angin kencang dan kilatan petir.
“Untuk titik rawan, saat ini pesisir pantai untuk angin kencang/angin puting beliung, banyak pohon tumbang sampai ke wilayah Kesugihan, selain kota, kemudian di wilayah Kecamatan Kawunganten, kemudian di Kampunglaut juga banyak kejadian atapnya atau gentingnya terdampak angin puting beliung,” kata Kepala BPBD Cilacap Trikomara Sidhy, Rabu (24/02/2021).
Dikatakanya, sejak Februari 2021 hingga minggu ke empat ini, BPBD sudah mendata sedikitnya terdapat 20 kejadian bencana alam seperti angin kencang, tanah longsor dan banjir terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Cilacap.
Berdasar data BPBD Cilacap, seperti tercatat kejadian angin kencang terjadi sejak tanggal 2 Februari 2021, terjadi di Desa Rawajaya Kecamatan Bantarsari, hujan disertai angin kencang mengakibatkan rumah milik Abdul Kodir di RT 05 RW 03 roboh kerugian ditaksir Rp. 18 juta rupiah.
Sedangkan dampak angin kencang lainnya terjadi di Desa Bulaksari, Rawajaya dan Desa Bantarsari Kecamatan Bantarsari, Desa Rawaapu Kecamatan Patimuan, Desa Sidanegara Kecamatan Kedungreja, Desa Sampang Kecamatan Sampang, Desa Banjarsari Kecamatan Nusawungu, Desa Metenggeng dan Desa Hanum Kecamatan Dayeuhluhur, Desa Bantarpanjang Kecamatan Cimanggu, serta Desa Ujunggagak Kecamatan Kampunglaut.
“Dampak angin kencang, mengakibatkan pohon tumbang menimpa rumah warga, serta atap rumah seperti seng, asbes dan geting terbawa angin,” jelasnya
Sedangkan untuk wilayah yang terjadi tanah longsor berada di Desa Ciwuni Kecamatan Kesugihan, Desa Sumingkir Kecamatan Jeruklegi, Desa Negarajati dan Desa Cisalak Kecamatan Cimanggu, dan Desa Dayeuhluhur Kecamatan Dayeuhluhur. Akibatnya sejumlah rumah warga temboknya jebol tertimpa longsor tanah, serta badan jalan amblas.
Sementara untuk wilayah yang terdampak banjir di Desa Cilibang Kecamatan Jeruklegi mengakibatkan delapan rumah warga terdampak dan satu titik jembatan amblas, serta Desa Bulaksari Kecamatan Bantarsari mengakibatkan tanggul longsor dan terkikis.
Sedangkan dampak angin kencang tanggal 18 Februari 2021 di jalan raya Bantarsari pohon tumbang menimpa dua pengendara motor, dan tanggal 20 Februari 2021 terjadi di Kecamatan Kesugihan pohon tumbang menimpa tiga pengendara motor.
Berdasar sumber data rilis BMKG, untuk periode sepekan kedepan dari tanggal 23-28 Februari 2021, BMKG memprakirakan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di 24 Provinsi termasuk Jawa Tengah.
“Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan hati-hati terhadap potensi cuaca ektrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” himbauan BMKG dikutip dari rilis Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Jakarta (23/02/2021)