SERAYUNEWS – Dapatkan susunan acara Walimutussafar keberangkatan haji yang singkat dan bermakna.
Menjelang keberangkatan haji, umat Muslim di Indonesia umumnya mengadakan syukuran yang dikenal dengan istilah walimatussafar.
Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kesempatan menunaikan ibadah haji, sekaligus momen berpamitan dan meminta doa restu kepada keluarga, kerabat, serta tetangga sekitar.
Walimatussafar juga menjadi ajang silaturahmi dan menyampaikan pesan moral atau nasihat tentang pentingnya menjaga niat ikhlas selama berhaji.
Agar acara syukuran ini berjalan khidmat dan bermakna, susunan acara perlu dipersiapkan dengan baik, meski dikemas secara sederhana.
Berikut ini adalah 3 contoh susunan acara walimatussafar yang singkat, padat, dan penuh makna. Anda bisa menyesuaikan dengan kebutuhan keluarga atau lingkungan masing-masing.
Susunan acara ini cocok untuk syukuran yang dilaksanakan secara sederhana di rumah dengan jumlah tamu terbatas, seperti keluarga besar dan tetangga dekat.
1. Pembukaan
Salam pembuka oleh pembawa acara
Pembacaan basmalah dan hamdalah
2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an
Dilanjutkan dengan saritilawah (terjemahan)
3. Sambutan Tuan Rumah
Disampaikan oleh perwakilan keluarga calon jemaah haji
4. Pesan dan Nasehat Agama
Diisi oleh ustaz setempat mengenai keutamaan haji dan bekal ruhani
5. Penyampaian Niat dan Permohonan Maaf
Calon jemaah haji menyampaikan niat berangkat haji dan permohonan maaf
6. Doa Bersama
Memohon keselamatan, kelancaran ibadah, dan haji yang mabrur
7. Penutup dan Ramah Tamah
Penutup oleh MC dan dilanjutkan dengan makan bersama
Acara ini biasanya berlangsung selama 1 hingga 1,5 jam saja. Meski singkat, makna dan kekhusyukannya tetap terasa.
Jika keluarga memilih menggelar syukuran keberangkatan haji di masjid atau mushola, susunan acara bisa dibuat lebih terstruktur dengan melibatkan tokoh agama setempat dan jemaah sekitar.
1. Pembukaan
Oleh MC atau pengurus masjid
2. Pembacaan Ayat Al-Qur’an
Biasanya oleh qari lokal, bisa juga melibatkan anak-anak TPQ
3. Sambutan Panitia atau Ketua RT/RW
Ucapan selamat dan pesan moral dari lingkungan
4. Ceramah Singkat
Ustaz membawakan tausiyah bertema persiapan spiritual haji
5. Testimoni atau Wasiat Calon Jemaah Haji
Menyampaikan harapan, permohonan doa, dan niat tulus beribadah
6. Doa Bersama
Doa khusus untuk keberangkatan dan keselamatan jemaah haji
7. Penutup dan Santapan Ringan
Makan bersama atau pembagian snack
Acara ini biasanya dilaksanakan selepas salat Magrib atau Subuh, memanfaatkan kehadiran jemaah masjid.
Bagi yang mengundang keluarga besar dan menggelar acara di aula atau halaman rumah, susunan acara bisa ditambah hiburan islami tanpa mengurangi kesakralannya.
1. Pembukaan oleh MC
Menyambut tamu dan menyampaikan alur acara
2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an
Oleh qari/qariah, disambung saritilawah
3. Sambutan Tuan Rumah
Ucapan terima kasih atas kehadiran dan doa
4. Ceramah Agama
Tausiyah oleh ustaz mengenai pentingnya haji yang mabrur dan menjaga akhlak selama di Tanah Suci
5. Pesan dari Calon Jemaah Haji
Penyampaian niat, harapan, dan permohonan maaf
6. Doa Bersama
Mengiringi keberangkatan dengan doa tulus dari semua yang hadir
7. Pemberian Cendera Mata (Opsional)
Souvenir kecil sebagai kenang-kenangan
8. Penutup dan Jamuan
Penutup oleh MC, dilanjutkan dengan makan bersama
Acara ini cocok digelar dengan format setengah formal dan bersifat kekeluargaan.\
Walimatussafar bukan hanya sekadar tradisi berpamitan, tapi juga bentuk kesadaran spiritual bahwa ibadah haji adalah perjalanan besar yang memerlukan kesiapan fisik, mental, dan hati.
Momen ini bisa menjadi sarana refleksi dan permohonan maaf terbuka sebelum calon jemaah menunaikan rukun Islam kelima.
Dengan menyusun acara secara singkat namun bermakna, keluarga bisa menunjukkan rasa syukur yang tulus serta mempererat hubungan sosial dengan tetangga dan kerabat.
***