SERAYUNEWS – Tol Getaci memiliki rute dari Gedebage Bandung, Tasikmalaya, kemudian Cilacap. Itulah mengapa di-namakan Tol Getaci.
Jalan tol ini akan menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Barat dengan panjang mencapai 206,65 kilometer.
Pembangunan jalan tol ini di-mulai dari dari Bandung tepatnya di Kecamatan Rancabolang, Kelurahan Gedebage.
Nantinya, jalan tol ini akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia karena mengalahkan tol terpanjang yang sudah ada sebelummya.
Predikat tol terpanjang di Indonesia sebelumnya adalah Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), dengan panjang 189 kilometer.
Pembagian Panjang Tol Getaci di Jateng dan Jabar
Di Jabar jalan tol ini akan membentang sepanjang 171,40 kilometer sedangkan di Jateng sepanjang 35,25 kilometer.
Berdasarkan informasi, akan ada banyak desa tergusur karena dampak pembangunan jalan Tol Getaci.
Setidaknya, ada 18 desa di Cilacap terdampak. Selain itu, wilayah di Jawa Barat juga pasti banyak yang terdampak.
Akan ada 28 Desa di Kabupaten Bandung yang terimbas Tol Getaci, 37 Desa di Kabupaten Garut, juga 24 Desa di Kabupaten Ciamis.
Selain itu, ada 15 Kelurahan di wilayah Kota Tasikmalaya, 17 Desa ada di Kabupaten Tasikmalaya, dan 9 Desa di Kabupaten Pangandaran yang juga terdampak Tol Getaci.
Mengutip dari laman Kementerian PUPR, rancangan Tol Getaci akan dibagi ke dalam empat seksi, sesuai dengan panjang ruas dan rute yang dibangun.
Keempat seksi pembangunan ruas Tol Getaci tersebut yakni:
Seksi 1: Gedebage – Garut (45,2 kilometer)
Seksi 2: Garut Utara – Tasikmalaya (50,32 kilometer)
Seksi 3: Tasikmalaya – Patimuan (76,78 kilometer)
Seksi 4: Patimuan – Cilacap (34,35 kilometer)
Akan ada 18 desa dari 4 kecamatan di Cilacap yang terdampak pembangunan Tol Getaci namun nama-namanya belum dirilis oleh Kementerian PUPR.
Targetnya adalah pemerintah akan segera di-lakukan pembebasan lahan. Yang membuat pembangunan sempat terhenti adalah karena ada lelang ulang proyek.
Perihal jadwal lelang ulang ini di-sampaikan oleh Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan, Herry Trisaputra Zuna.
“Iya tahun 2023 (lelang ulang), kalau bisa lebih awal (sebelum akhir tahun),” ujarnya seperti dikutip dari berbagai sumber.
Menurut keterangannya, pemerintah masih dalam tahap kajian aspek teknis maupun finansial proyek Tol Getaci.
Apabila tahapan itu sudah terlewati maka pemerintah akan menyelenggarakan lelang ulang proyek Tol Getaci untuk rute Gedebage sampai wilayah Ciamis.
“Nanti setelah selesai (review), langsung kita lelang,” ucap Herry.
Akan ada 3 exit Tol Getaci di Tasikmalaya namun baru dua yang masuk pembahasan yakni exit Tol di Kecamatan Singaparna dan Kecamatan Cineam.
Untuk exit tol di ruas Jalan Cisinga baru kali ini di-usulkan.
“Kalau yang dua (red: exit tol di Kecamatan Singaparna dan Kecamatan Cineam), sudah masuk pembahasan. Cuma satu diusulkan kembali (red: exit tol di Jalan Cisinga), karena menghitung, jalan lingkarnya ‘kan belum jadi,” tutur Zen.
Adanya penambahan exit tol di Tasikmalaya adalah untuk mempercepat akses pengendara dari arah Garut.
“Tujuan penambahan exit Tol Getaci ini supaya akses ke utara langsung yang bukan hanya dilewati oleh warga Tasikmalaya, tapi juga oleh warga Kabupaten Garut. Exit Tol Getaci di Jalan Cisinga itu bisa dimanfaatkan untuk akses ke Utara,” pungkasnya.***