SERAYUNEWS – Dapatkan inspirasi khotbah Jumat Agung mengenang Wafat Yesus Kristus demi menebus dosa manusia.
Berikut ini tersedia 3 teks khotbah Jumat Agung yang penuh makna, menginspirasi umat Kristiani.
Jumat Agung adalah momen suci dalam kalender liturgi umat Kristiani untuk mengenang wafatnya Yesus Kristus di kayu salib.
Tanggal 18 April 2025 menjadi peringatan Jumat Agung yang mengajak umat merenungkan pengorbanan besar Sang Juru Selamat demi penebusan dosa manusia.
Dalam suasana hening dan penuh hikmat, teks khotbah Jumat Agung menjadi pengantar utama bagi umat dalam memahami makna salib dan kasih Allah yang begitu besar.
Khotbah atau homili yang disampaikan oleh romo atau pendeta pada Jumat Agung memiliki kedalaman spiritual yang menggugah hati. Bukan sekadar retorika, tetapi renungan mendalam yang mengingatkan kembali akan jalan penderitaan Yesus Kristus.
Jumat Agung 18 April 2025 bukan sekadar ritual tahunan. Ini adalah panggilan untuk kembali merenungkan kasih Kristus dan memaknainya dalam hidup sehari-hari.
Khotbah yang disampaikan mengingatkan kita bahwa kematian Kristus bukan akhir cerita, melainkan awal dari kehidupan baru yang penuh harapan.
Dalam dunia yang penuh dengan kekerasan dan kegelapan, salib Kristus menjadi terang dan pengharapan. Ia telah mati agar kita hidup. Ia disalibkan agar kita diselamatkan.
Berikut ini tiga contoh teks khotbah Jumat Agung 18 April 2025 lengkap dengan ayat-ayat Kitab Suci yang dapat dijadikan inspirasi bagi para pelayan firman atau umat yang ingin merenung secara pribadi.
Bacaan Utama: Yohanes 19:16-30
“Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: ‘Sudah selesai.’ Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.”
Renungan:
Jumat Agung bukan sekadar momen duka, melainkan juga hari kasih terbesar yang pernah dinyatakan kepada umat manusia. Ketika Yesus berkata “Sudah selesai”, Ia tidak hanya berbicara tentang akhir hidup-Nya, tetapi juga tentang tuntasnya karya penebusan dosa kita.
Salib bukan simbol kekalahan, melainkan lambang kemenangan atas maut dan dosa. Di atas kayu salib, Yesus menunjukkan kasih yang tak terbatas. Ia rela dihina, disiksa, dan ditinggalkan demi satu hal: keselamatan kita.
Aplikasi:
Mari kita menjadikan momen Jumat Agung ini sebagai panggilan untuk hidup dalam kasih. Kita yang telah ditebus hendaknya juga membagikan kasih itu kepada sesama. Jangan membiarkan pengorbanan Yesus menjadi sia-sia karena hidup yang egois dan penuh kebencian.
Bacaan Utama: Yesaya 53:4-5
“Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggung-Nya, dan kesengsaraan kita yang dipikul-Nya… oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.”
Renungan:
Nabi Yesaya telah menubuatkan penderitaan Sang Hamba Allah jauh sebelum kedatangan Kristus. Ayat ini menggambarkan betapa dalamnya penderitaan yang harus ditanggung Yesus bukan karena dosa-Nya, tetapi karena dosa kita semua.
Dalam penderitaan Kristus, kita belajar arti kesetiaan dan ketaatan mutlak kepada kehendak Allah. Meskipun jalan salib penuh luka dan air mata, dari sana mengalir kehidupan baru bagi dunia.
Aplikasi:
Sebagai pengikut Kristus, kita pun dipanggil untuk memikul salib setiap hari. Bukan dalam arti penderitaan sia-sia, tetapi sebagai bentuk ketaatan kepada kehendak Tuhan. Ketika kita setia memikul salib hidup, kita sedang berjalan bersama Kristus menuju kemenangan kekal.
Bacaan Utama: Lukas 23:34
“Yesus berkata: ‘Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.'”
Renungan:
Di tengah derita yang luar biasa, Yesus masih sempat mengucapkan doa pengampunan bagi orang-orang yang menyalibkan-Nya. Pengampunan inilah yang menjadi inti dari Jumat Agung. Meski disakiti, Yesus tidak membalas dengan kebencian, tetapi dengan kasih dan pengampunan.
Tindakan ini menampar keras budaya dunia yang penuh balas dendam dan permusuhan. Sebagai umat Kristiani, kita dipanggil untuk meneladani kasih pengampunan ini dalam kehidupan sehari-hari—di rumah, di tempat kerja, dan dalam komunitas.
Aplikasi:
Apakah kita mudah mengampuni ketika disakiti? Atau justru menyimpan dendam? Momen Jumat Agung adalah ajakan untuk membuka hati, melepaskan luka, dan memilih pengampunan sebagai jalan kehidupan.
Penutup:
Melalui khotbah Jumat Agung yang penuh makna dan ayat-ayat Kitab Suci yang menyentuh, umat Kristiani diajak untuk tidak hanya mengenang, tetapi juga menghidupi pengorbanan Yesus Kristus.
Semoga ketiga teks khotbah Jumat Agung 18 April 2025 ini menjadi berkat bagi gereja, komunitas, dan pribadi setiap orang yang merayakan hari suci ini dengan iman dan kerendahan hati.
***